TEMPO.CO, Bambari - Sebanyak 10 orang tewas dan lima lainnya terluka akibat bentrokan antara Muslim dan Kristen di Bambari, Republik Afrika Tengah. Seorang pejabat polisi setempat, yang ingin namanya dirahasiakan, mengatakan bentrokan di wilayah tengah Bambari pecah menyusul kematian seorang pemuda Muslim yang dipukuli oleh beberapa pemuda bersenjata yang diidentifikasi sebagai militan Kristen anti-Balaka.
Dia menambahkan bahwa pembunuhan tersebut telah memicu pembalasan dari pemuda Muslim dan mantan (pemberontak Muslim) Séléka di beberapa lingkungan non-Muslim dari kota. Pejabat itu juga mengatakan serangan terjadi beberapa kilometer dari kota Bambari. "Kami memiliki jumlah sementara sepuluh orang tewas dan lima luka-luka," kata pejabat itu.
Situasi di lapangan masih sangat tegang. "Beberapa orang muda Kristen dan Muslim memasang barikade di beberapa tempat untuk melindungi diri dari tembakan," kata seorang saksi mata seperti yang dilansir Dunya News.TV pada Jumat, 21 Agustus 2015.
Republik Afrika Tengah turun ke pertumpahan darah setelah pada 2013 terjadi kudeta terhadap pemimpin lama Francois Bozize yang menimbulkan gelombang kekerasan di bekas koloni Prancis tersebut. Milisi Kristen anti-Balaka berseteru dengan Muslim Séléka.
DUNYA NEWS|YON DEMA
Baca Juga: