Banyak keluarga yang menolak klaim Malaysia dan menyerukan agar Presiden Cina Xi Jinping membantu mereka mendapatkan keadilan.
"Saya tidak percaya," kata Bao Lanfang, 63 tahun, yang putranya, menantu, dan tiga cucunya menjadi penumpang MH370. "Sudah 515 hari, cukup waktu bagi mereka untuk membuat puing-puing palsu."
Zhang Yongli, 64 tahun, yang putrinya jadi korban, mendatangi kantor Malaysia Airlines di Beijing sambil membawa plakat dengan foto Presiden Xi. "Presiden akan membantu kami. Negara akan membantu kami. Keluarga kami akan mendapatkan kabar baik," tulis plakat tersebut.
"Kami berharap Presiden Xi akan segera membantu kami menyelamatkan rakyat kita," kata Zhang. "Kami hanya bisa berharap pemerintah dan aprat terkait akan membantu kami melakukan hal ini. Keluarga kami tidak punya sarana untuk melakukannya sendiri," ujarnya.
Malaysian Airlines menggambarkan penemuan itu sebagai terobosan besar, tetapi belum punya penjelasan atas salah satu misteri terbesar dalam penerbangan tersebut.
Wen Wancheng, yang anak laki-lakinya menjadi salah satu penumpang MH370, menyatakan pengumuman dari Malaysia itu telah membawa kepastian.
"Ketika saya dengar puing itu dipastikan dari MH370, reaksi pertama saya adalah bahwa saya akan bisa tidur, akhirnya ada informasi tentang MH370," kata dia dalam pesan di media sosial.
Namun banyak keluarga korban masih berharap orang-orang yang dicintainya masih hidup.
Zhang Yongli mengatakan dia tetap yakin MH370 mendarat dengan aman. "Coba pikir, jika pesawat jatuh di Samudra Hindia selatan, pasti akan banyak puing-puing."
"Banyak kapal yang mencari berhari-hari, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya menemukan sepotong puing setelah satu setengah tahun. Bagaimana kami bisa mempercayainya," kata Zhang.
"Jika pesawat tidak mengirim sinyal berarti tidak terjadi apa-apa pada pesawat dan pesawat masih utuh. Kami telah bertanya pada para ahli soal ini," ucap Zhang.
Sempat terjadi kekisruhan saat polisi mencegah anggota keluarga masuk ke blok menara di mana terdapat kantor Malaysia Airlines.
"Jangan biarkan mereka terus berbohong," kata Bao Lanfang, setelah upayanya masuk ke kantor Malaysia Airlines digagalkan polisi. "Saya tidak akan membiarkan mereka terus berbohong. Saya ingin mereka segera mengungkapkan kebenaran. Saya tidak percaya mereka, tidak peduli apa yang hasil yang disampaikan Prancis."
Zhang Meiling mengatakan dia ingin diterbangkan ke Pulau Reunion untuk mencari puing-puing sendiri, sambil bersikeras bahwa dia tidak akan menyerah untuk menemukan putrinya.
"Ya, saya yakin mereka masih hidup, jika tidak mereka akan menemukan jenazah-jenazah," kata dia. "Sudah satu tahun, jika mereka mati, mereka telah ditemukan."
Penuh kemarahan dan belum mendapat penjelasan yang memuaskan, Zhang mulai meratap. "Mereka keluarga kami yang tercinta. Mereka segalanya bagi kami," ratap Zhang.
Di samping keluarga yang terus meratap, keluarga lain mengangkat plakat ke udara bertuliskan, "Malaysia menyembunyikan kebenaran," tulis plakat itu.
THE GUARDIAN | NATALIA SANTI