TEMPO.CO, Reunion - Penemuan sejumlah puing dan serpihan yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 membuat pemerintah Malaysia kembali meningkatkan upaya pencarian pesawat tersebut.
Pada Senin, 3 Agustus 2015, otoritas Malaysia memohon pemerintah di pulau-pulau yang ada di Samudra Hindia untuk melakukan pencarian-pencarian lebih intensif.
"Saya telah membaca semua berita tentang puing yang ditemukan tersebut merupakan bagian dari pintu pesawat," kata Direktur Jenderal Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman. Kementerian Perhubungan Malaysia mengatakan kini mereka hendak memperluas pencarian di sekitar Pulau Reunion.
Menteri Perhubungan Malaysia Liow Tiong Lai memohon kepada warga sekitar Pulau Reunion untuk mengizinkan para ahli meneliti lebih lanjut jika ada serpihan lain yang muncul ke daratan.
Dia juga menilai penyelidikan lebih jauh dibutuhkan demi keluarga penumpang MH370 yang sudah dengan sabar menanti kabar soal sanak keluarga mereka yang menjadi korban.
Serpihan pertama MH370 ditemukan pertama kali pada Rabu, 29 Juli 2015, di Pulau Reunion, yang masuk wilayah Prancis. Serpihan itu kini sudah dibawa ke Prancis untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. (Lihat Video: Setahun Lebih Misteri, Puing yang Diduga MH370 Ditemukan di Afrika)
Karen Allen, wartawan BBC yang berada di Pulau Reunion, menuturkan salah satu puing tersebut ditemukan di bebatuan dekat pantai.
DIAH HARNI SAPUTRI | BBC