TEMPO.CO, Jakarta - Sudarso, 45 tahun, bingung saat diminta menamai anak keduanya. Bagaimana tidak, sejak Senin lalu supir bajaj untuk wartawan Bandung yang tengah berada jauh dari keluarganya di Jakarta belum mempersiapkan nama anaknya.
Teman-teman sesama supir bajaj membantunya mencarikan nama. "Kata teman, kalau menamai anak baiknya sesuai dengan momentumnya," ujar Sudarso, saat ditemui Tempo di Jalan Braga, Bandung, Jumat, 24 April 2015. Akhirnya ia memberi nama putrinya Diva Bragawati KAA.
Nama itu dipilih karena putrinya lahir saat Sudarso tengah banting tulang di luar kota untuk membantu wartawan di Bandung dalam meliput Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika. Sementara kata "Braga" dipilih sesuai nama jalan di Bandung yang dijadikannya tempat mangkal. "Saya senang karena terlibat di KAA. Istri saya pun sangat setuju dengan nama itu," ujar dia.
Sudarso mengatakan jika istrinya melahirkan anak laki-laki, maka akan diberi nama Ridwan Kamil Braga KAA. Ridwan Kamil merupakan Wali Kota Bandung yang menjadi ketua panitia KAA tingkat lokal.
Nama Ridwan Kamil dipilih karena Sudarso mengaku menyukai Ridwan. Bajaj milik Sudarso merupakan bajaj yang dipakai Ridwan saat menguji kendaraan berbahan bakar gas ini.
Menurut dia, Ridwan menjadi sosok idolanya karena dinilai merakyat. Saat dibonceng oleh dia, Ridwan menanyakan kabar Sudarso dan keluarganya. Ridwan pun bertanya mengenai pendapatan Sudarso dan tanggapannya mengenai Kota Bandung.
Dengan nama tersebut, Sudarso berharap putrinya menggapai cita-cita KAA. "Semoga putri saya bisa jadi orang yang mengharumkan nama bangsa, negara, bahkan untuk Asia," kata dia.
Sejak Senin lalu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengerahkan 20 bajaj untuk sebagai akomodasi wartawan dalam meliput KAA. "Silakan pakai semua fasilitas yang kami sediakan," ujar dia, Senin lalu.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan, bajaj itu merupakan hasil kerja sama Pemkot Bandung dengan Perusahaan Gas Negara (PGN). Selain menyiapkan bajaj, mereka pun menyediakan sebuah gedung di Jalan Braga untuk menjadi media center.
PERSIANA GALIH