Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bentrokan Tewaskan Ribuan Orang di Upper Nile

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Warga mengangkat korban luka setelah terjadi bentrokan antara pasukan Uni Afrika dengan pejuang Islam di  Mogadishu, Somalia (13/4). REUTERS/Feisal Omar
Warga mengangkat korban luka setelah terjadi bentrokan antara pasukan Uni Afrika dengan pejuang Islam di Mogadishu, Somalia (13/4). REUTERS/Feisal Omar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Sudan Selatan pada Selasa (21/4) menyatakan mereka menewaskan 28 pemberontak dalam bentrokan bersenjata di Negara Bagian Upper Nile di Sudan Selatan.

"Pemberontak yang setia kepada Riek Machar menyerang Daerah Jilshal pada Selasa di dekat Sungai Sobat antara Kota Kecil An-Nasir dan Malakal di Negara Bagian Upper Nile," kata Philip Aguer, Juru Bicara Militer Sudan Selatan, melalui telepon dari Jubat, Ibu Kota Sudan Selatan, kepada Xinhua.

"Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA) mematahkan serangan pemberontak. Bentrokan menewaskan 28 pemberontak dan penyitaan senjata serta amunisi," kata juru bicara itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.

Ia menambahkan militer Sudan Selatan masih mengejar pemberontak yang melarikan diri ke hutan.

Pada 5 Maret, Lembaga Antar-Pemerintah bagi Pembangunan di Afrika (IGAD) mengatakan pembicaraan perdamaian antara pihak yang berperang di negeri tersebut, guna mengakhiri lebih dari satu tahun pertumpahan darah di Sudan Selatan, gagal akibat silang pendapat yang ada.

Pemberontak mengusulkan kedua angkatan bersenjata di Sudan Selatan mesti disatukan setelah pemilihan umum, yang dijadwalkan diselenggarakan 30 bulan setelah penandatanganan kesepakatan perdamaian, sedang Juba menolak usul tersebut.

Pemerintah juga menolak untuk menerima tuntutan gerakan pemberontak bagi 45 persen posisi tingkat pemerintah selama masa peralihan.

Sudan Selatan terperosok ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, ketika pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakil presidennya, Riek Machar.

Konflik dengan cepat berubah menjadi perang habis-habisan, dan kerusuhan menjadi bentrokan antar-etnik --yang membuat suku Presiden, Dinka, berhadapan melawan kelompok etnik Machar, Nuer.

Bentrokan menewaskan ribuan orang Sudan Selatan dan memaksa sebanyak 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka.Militer Sudan Selatan pada Selasa (21/4) menyatakan mereka menewaskan 28 pemberontak dalam bentrokan bersenjata di Negara Bagian Upper Nile di Sudan Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemberontak yang setia kepada Riek Machar menyerang Daerah Jilshal pada Selasa di dekat Sungai Sobat antara Kota Kecil An-Nasir dan Malakal di Negara Bagian Upper Nile," kata Philip Aguer, Juru Bicara Militer Sudan Selatan, melalui telepon dari Jubat, Ibu Kota Sudan Selatan, kepada Xinhua.

"Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA) mematahkan serangan pemberontak. Bentrokan menewaskan 28 pemberontak dan penyitaan senjata serta amunisi," kata juru bicara itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.

Ia menambahkan militer Sudan Selatan masih mengejar pemberontak yang melarikan diri ke hutan.

Pada 5 Maret, Lembaga Antar-Pemerintah bagi Pembangunan di Afrika (IGAD) mengatakan pembicaraan perdamaian antara pihak yang berperang di negeri tersebut, guna mengakhiri lebih dari satu tahun pertumpahan darah di Sudan Selatan, gagal akibat silang pendapat yang ada.

Pemberontak mengusulkan kedua angkatan bersenjata di Sudan Selatan mesti disatukan setelah pemilihan umum, yang dijadwalkan diselenggarakan 30 bulan setelah penandatanganan kesepakatan perdamaian, sedang Juba menolak usul tersebut.

Pemerintah juga menolak untuk menerima tuntutan gerakan pemberontak bagi 45 persen posisi tingkat pemerintah selama masa peralihan.

Sudan Selatan terperosok ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, ketika pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakil presidennya, Riek Machar.

Konflik dengan cepat berubah menjadi perang habis-habisan, dan kerusuhan menjadi bentrokan antar-etnik --yang membuat suku Presiden, Dinka, berhadapan melawan kelompok etnik Machar, Nuer.

Bentrokan menewaskan ribuan orang Sudan Selatan dan memaksa sebanyak 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka.

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.


Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.


Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

1 Januari 2017

Sejumlah warga melihat bangkai Motor Polisi yang di bakar mahasiswa saat menggelar unjukrasa di Depan kampusnya di Universitas Muhammdiyah, Makassar, 28 Oktober 2016. Dalam aksi peringatan Sumpah pemuda ini mahasiswa membakar 7 Motor milik Polisi dan memacetkan sejumlah jalan. TEMPO/Iqbal Lubis
Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.


Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

23 Desember 2016

Dora Natalia Singarimbun kembali bertemu dengan Aiptu Sutisna di Mapolda Metro Jaya, 23 Desember 2016. INGE/TEMPO
Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.


Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

23 November 2016

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.


Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

19 November 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.


Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

17 November 2016

Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.


Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

5 November 2016

Suasana minimarket yang dijarah warga saat terjadi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta, 4 November 2016. Dalam kerusuhan tersebut warga melempari toko - toko dengan bantu dan menjarah barang di mini market. M Iqbal Ichsan/Tempo
Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.


Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

5 November 2016

Warga memperbaiki toko mereka yang dilempari oleh massa saat terjadi kerusuhan di Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, 5 November 2016. Kerusuhan terjadi setelah unjuk rasa adili Ahok di Istana Merdeka berakhir ricuh pada malam hari. TEMPO/Frannoto
Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.


PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

19 Oktober 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.