TEMPO.CO, Tripoli - Sebuah ledakan bom menghantam pintu gerbang Kedutaan Besar Maroko di ibu kota Libya, Tripoli, Senin dinihari, 13 April 2015, waktu setempat.
Insiden ini menyebabkan sejumlah kerusakan, tapi tidak melukai siapa pun, sebagaimana disampaikan petugas keamanan setempat. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah sejumlah pria bersenjata menyerang Kedutaan Besar Korea Selatan di Tripoli.
Beberapa loyalis ISIS melalui akun Twitter mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun demikian, keterangan mereka ini belum bisa diverifikasi.
ISIS telah menggelorakan kekacauan di negara Afrika Utara itu. Kelompok-kelompok bersenjata berkuasa selama empat tahun belakangan setelah mereka mendongkel Presiden Muammar Qadhafi.
"Ledakan bom yang diakui dilancarkan ISIS itu merusak pintu gerbang dan sebuah bangunan rumah tinggal di sebelah kantor Kedutaan Maroko yang terletak di Distrik Ben Ashour," kata petugas keamanan dan reporter Reuters di lokasi kejadian. "Kejadian itu tidak menimbulkan korban."
Pada Ahad, 12 April 2015, beberapa pria bersenjata menembaki gedung Kedutaan Besar Korea Selatan di Tripoli. Akibat aksi tersebut, dua petugas keamanan Kedutaan tewas dan satu orang terluka. Kantor Kementerian Luar Negeri Korea Selatan di Seoul mengatakan tidak ada warga Korea yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
AL ARABIYA | CHOIRUL