TEMPO.CO ,TRIPOLI – Sekelompok orang bersenjata menyerang Kedutaan Besar Korea Selatan di ibu kota Libya, Tripoli, 12 April. Serangan tersebut menewaskan dua penjaga keamanan di kedutaan tersebut. Kelompok militan yang mengaku terkait dengan Islamic State of Iraq and al-Sham atau yang dikenal dengan ISIS mengklaim bertanggung jawab.
“Tentara khalifah telah menewaskan penjaga di Kedutaan Besar Korea Selatan,” demikian tulisan salah satu akun Twiter yang terkait dengan ISIS, kemarin, seperti dilansir situs web Independent.co.uk.
Saksi mata mengatakan pria bersenjata melepaskan tembakan dari dalam mobil yang melaju di depan kantor Kedutaan. Juru bicara kepolisian Tripoli, Essam Naas, mengatakan dua orang yang tewas itu adalah petugas keamanan Libya yang ditempatkan di kedutaan tersebut. Satu orang lainnya cedera serius.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam siaran persnya mengatakan, saat kejadian di kantor kedutaan, hanya ada dua staf dan satu pegawai administrasi. Disebutkan, korban yang tewas bukan warga Korea Selatan. “Tidak ada korban warga negara Korea Selatan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Serangan ini merupakan insiden terakhir yang dilakukan ISIS terhadap fasilitas asing. Sebelumnya, mereka menyerang Hotel Corinthia di Tripoli dan mengeksekusi 21 warga Kristen Mesir. Sebagian besar perwakilan asing menarik warganya dari Tripoli dalam kaitan dengan masalah keamanan. Libya terjerumus dalam konflik setelah jatuhnya Muammar Qadhafi pada 2011.
REUTERS | INDEPENDENT | RAJU FEBRIAN