Menurut Hafizh, ledakan bom dan suara tembakan bisa membuat mental teman-temannya menurun. “Itu yang kita khawatirkan di sini,” ujar Hafizh kepada Tempo melalui media sosial, Selasa, 7 April 2015.
Hafizh mengatakan salah satu mahasiswa Sumatera Barat yang sakit di Yaman bernama Rahmad. Rahmad sakit asma karena lemahnya daya tahan tubuh. Akibatnya, kata Hafizh, Rahmad hanya istirahat di kamar.
Baca Juga:
Saat ini ada 89 orang mahasiswa asal Indonesia yang berada di asrama Arbithah Attarbiyyah Al-Islamiyyah wa Maraakizuha Atta’limiyyah, yang terletak di Creater Kota Aden, Republik Yaman. Sekitar 25 orang di antaranya berasal dari Sumatera Barat.
Sebelumnya, Hafizh mengatakan mereka belum bisa pulang ke Indonesia. Sebab, masih terjadi peperangan di jalur menuju Pelabuhan Mina.
Hafizh menambahkan, pemerintah Indonesia hanya mengirim kapal hingga ke Pelabuhan Mina. Namun mereka tidak bisa menempuh jalur menuju pelabuhan tersebut. “Lebih baik kami dijemput oleh beberapa pihak keamanan ke sini,” ucapnya.
Pasukan Houthi dan pasukan loyalis Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi terlibat perang. Pemerintah Arab Saudi pun ikut melancarkan serangan udara ke pasukan Houthi.
ANDRI EL FARUQI