TEMPO.CO, New Delhi - Di saat warga India memperingati kematian Bapak Negara India sekaligus tokoh perdamaian dunia, Mohandas "Mahatma" Gandhi, ke-67, sekelompok kecil warga India beragama Hindu menggelar acara penghormatan kepada pembunuh Gandhi, Nathuram Godse.
Di sebuah kuil di Kota Meerut, 43 mil arah timur laut New Delhi, ibu kota India, mereka mengadakan ritual khusus pembersihan jiwa Godse pada Jumat, 30 Januari 2015. Setelah itu, mereka mendeklarasikan hari Jumat sebagai hari untuk bersikap berani bagi semua warga India.
Mereka juga berencana mendirikan patung Godse sebagai penghormatan bagi penembak Gandhi itu. Namun rencana tersebut digagalkan polisi. "Mereka katakan patung Godse akan memunculkan kerusuhan di negara ini," kata Abhishek Agarwaal, 36 tahun, pemimpin kelompok pendukung Godse.
Godse menembak mati Gandhi pada 30 Januari 1948. Gandhi dianggap terlalu lemah menghadapi kelompok muslim India. Ia juga dianggap yang paling bertanggung jawab atas lepasnya Pakistan dari India pada tahun 1947. Kelompok ini menolak Gandhi disebut sebagai Bapak Negara India.
Godse merupakan anggota kelompok Rashtriya Swayamasevak Sangh yang menjalankan nilai-nilai Hindu secara ketat. Namun ia keluar dari organisasi pada awal tahun 1940. Perdana Menteri India Narendra Modi memulai karier politiknya dengan menjadi anggota organisasi ini.
Seorang anggota parlemen partai yang mengusung Modi, Sakshi Maharaj, menyebut Godse sebagai patriot pada Desember lalu. Sehari setelah itu, ia menyatakan permintaan maaf kepada partai oposisi.
India saat ini menghadapi meningkatnya isu tentang pemurnian nilai-nilai Hindu yang disuarakan kelompok-kelompok Hindu pinggiran. Antara lain tentang pindah agama dan desakan perempuan memiliki empat anak untuk mengimbangi pertumbuhan populasi muslim di India.
WASHINGTON POST | MARIA RITA
Baca juga:
Unjuk Rasa Tolak Eksekusi Mati Bali Nine di Bali
Ini Obat Terbaru Penyakit Tuberkulosis
Petani Ditangkap Polisi, LPSK Cari Bukti Kekerasan
Shakira Bahagia Melahirkan Putra Kedua