TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency, meminta pemerintah Amerika Serikat mencabut klaim bahwa Korea Utara yang meretas film The Interview buatan Sony Picture. "Obama telah gegabah. Ancaman kami akan melebihi upaya pembalasan yang dinyatakan Obama," tulis pemerintah Korea Utara dalam rilis yang dilansir BBC, Senin, 22 Desember 2014. (Baca: Kim Jong-un Sebut AS Kanibal)
Jika pemerintah AS tidak segera mengklarifikasi tudingan itu, Korea Utara menyatakan siap bertempur dengan sasaran utama Gedung dan Pentagon. "Tentara dan masyarakat Korea Utara sepenuhnya siap untuk berkonfrontasi langsung dengan Amerika Serikat, tak terkecuali di dunia cyber." (Baca: Korea Utara Bantah Meretas Studio Film Sony)
Film The Interview berkisah tentang rencana pembunuhan terhadap Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un. Film bergenre komedi dan aksi ini menceritakan Dave Skylark, yang diperankan James Franco, dan produser Aaron Rapoport (Seth Rogen) saat mengelola acara selebritas Skylark Tonight. (Baca: Rakyat Korut Dilarang Pakai Nama Kim Jong-un)
Sampai suatu saat, mereka tahu bahwa Kim Jong-un (Randall Park) adalah penggemar acara tersebut. James dan Aaron kemudian berencana mewawancarai Kim Jong-un. Niat mereka berubah setelah CIA merekrut keduanya dan memberi tugas untuk membunuh Kim Jong-un. (Baca: Wanita Ini Jadi Penguasa Nomor Dua di Korea Utara)
Meski menyatakan bukan peretas The Interview, Pemerintah Korea Utara menilai pembajakan film tersebut adalah langkah yang tepat. Peretas yang mengaku kelompok Guardian of Peace ini telah mencuri berbagai dokumen penting dan menyebarkan salinan The Interview. (Baca juga: Adik Kim Jong-un Jadi Pejabat di Korea Selatan)
ISTMAN M.P. | BBC
Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir
Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Eva Bande, Dipenjara Gara-gara Bela Petani
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'