TEMPO.CO, Bagdad - Jet tempur Australia dan Belgia untuk pertama kalinya menggempur basis pertahanan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Jet tempur Super Hornet melakukan misi menutup wilayah udara di atas langit utara Irak semalam," isi pernyataan Pasukan Pertahanan Australia, Ahad, 5 Oktober 2014.
Serangan ini dilakukan sejak pemerintah Australia, Jumat, 3 Oktober 2014, memberikan otoritas kepada militer melakukan gempuran terhadap basis militan ISIS di Irak. (Baca: Serang Kota Kobane, ISIS Tembakkan 80 Roket Sehari)
Selain Angkatan Udara, Canberra juga mengerahkan 200 pasukan ke Irak berikut pasukan khusus. Mereka mendapatkan tugas membantu pasukan Irak dan Kurdi, namun demikian keputusan akhir tetap tergantung pada persetujuan pemerintah Irak.
Australia termasuk bagian dari pasukan koalisi internasional yang mendapatkan mandat melakukan serangan udara terhadap ISIS di bawah kepemimpinan Amerika Serikat sejak Agustus 2014. (Baca: Militer Irak Rebut Lima Desa yang Dikuasai ISIS)
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dalam sebuah pertemuan dengan media mengatakan bahwa dirinya siap melawan ISIS sekuat tenaga. Oleh sebab itu, Abbot menjelaskan, Australia mendukung operasi internasional demi kepentingan nasional Australia.
"Pemenggalan kepada, penyaliban, eksesuksi massal, pembersihan etnis, dan perbudakan seks telah terjadi di Irak dan Suriah. Itu semua cara-cara yang dilakukan oleh ISIS," ucap Abbott, Sabtu, 3 Oktober 2014.
Sementara itu, sebuah jet tempur Belgia F-16, Ahad, 5 Oktober 2014, meninggalkan Belgia untuk melakukan gempuran terhadap para pejuang ISIS di Irak.
"Belgia menyumbangkan enam jet pembom F-16 kepada AS yang memimpin koalisi serangan udara terhadap basis ISIS," kata Menteri Pertahanan Belgia dalam sebuah pernyataan.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler: