TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam Irak dan Suriah kembali merilis video jurnalis Inggris yang mereka sekap. Pria di dalam video itu diketahui bernama John Cantlie, seorang jurnalis untuk harian terkemuka di Inggris, The Sunday dan The Telegraph.
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan telah menerima laporan video yang tersebar di media sosial itu. Hammond menjelaskan pemerintah akan segera melakukan pengecekan secara rinci tentang beberapa hal yang ada dalam video itu.
"Video ini bisa jadi hal yang menyedihkan bagi keluarga individu yang terlibat," kata Hammond, seperti dilaporkan Reuters, Kamis, 18 September 2014. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)
Dalam video itu, Cantlie berkata akan mengungkap "fakta" terkait penyerangan ISIS melawan media Barat. Dalam kondisi yang terlihat masih bugar, Cantlie mengaku nyawanya berada di tangan ISIS. (Baca: ISIS Ancam Bunuh Sukarelawan Asal Inggris)
"Saya akan menunjukkan kebenaran yang terjadi ketika banyak warga Eropa dipenjara kemudian dibebaskan oleh ISIS dan bagaimana pemerintah Amerika dan Inggris mengira mereka dapat melakukan hal itu di setiap negara di Eropa. Mereka bernegosiasi dengan ISIS dan melepaskan warga Eropa, sementara orang Inggris dan Amerika tetap ditahan," kata Cantlie.
Sabtu lalu, ISIS juga merilis video yang menunjukkan pemenggalan pekerja asal Inggris, David Haines. Dalam video itu, seorang pria berbaju hitam mengatakan bahwa mereka juga memiliki sandera lain bernama Alan Henning. Henning akan dibunuh jika Perdana Menteri Cameron terus memberikan dukungan untuk melawan ISIS.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Hari Ini Skotlandia Referendum Kemerdekaan
Ulama Saudi: ISIS Menyimpang dari Syariat Islam