TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat Barrack Obama secara resmi mengumumkan bahwa militer AS akan melakukan serangan udara “jika perlu” untuk memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Irak. Pengumuman ini ia sampaikan pada Kamis, 7 Juli 2014 malam waktu AS.
Mengutip laporan Fox News, dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih ini, militer AS dinyatakan memiliki wewenang penuh untuk meluncurkan serangan udara menargetkan militan ISIS jika mereka menuju personel AS yang berada di kawasan utara Irak. (Baca: ISIS Kuasai 3 Kota di Irak Utara)
Tak hanya itu, AS juga memutuskan untuk memberikan bantuan kepada 50 ribu orang atau lebih kaum minoritas Irak yang saat ini mengungsi ke puncak gunung di wilayah utara Irak lantaran serangan ISIS.
Menurut laporan PBB, ada sekitar 35-50 pengungsi di dekat Gunung Sinjar dan daerah lainnya. Mereka "dilaporkan dikelilingi oleh pasukan ISIS yang bersenjata" dan membutuhkan bantuan makanan dan air.
"Amerika Serikat tidak bisa menutup mata," kata Obama.
Dengan pengawalan pesawat tempur F-18, dua buah pesawat kargo AS, yakni C-130 dan C-17, akan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut.
Krisis di Irak telah meningkat sejak Kamis kemarin saat ISIS menguasai kota Kristen terbesar di negara itu, Qaraqoush. Para militan mengatakan kepada warganya untuk meninggalkan wilayah tersebut. Jika tidak, menurut mereka, mereka diancam akan dibunuh. (Baca: ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak)
ANINGTIAS JATMIKA | FOX NEWS
Terpopuler
ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan
ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak
Ketahuan Minum Saat Ramadan, Bocah Disiksa ISIS