TEMPO.CO, Kyushu - Badai Neoguri masih menghantui Jepang. Setelah kemarin menyerang kepulauan di Okinawa, hari ini badai terus bergerak hingga ke pulau utama di Kyushu. Badai ini menyebabkan lima orang tewas dan banjir besar serta merusak 500 rumah warga.
Dikutip dari Sky News, Kamis, 10 Juli 2014, setidaknya 130 ribu kepala rumah tangga telah diminta untuk mengungsi dan mencari perlindungan. Adapun sekelompok warga masih tinggal dan berjuang untuk menjaga gelombang air kotor menghancurkan rumah mereka.
Keganasan badai Neoguri itu sebenarnya telah melambat pada pagi dengan kecepatan 126 kilometer per jam--sebelumnya mencapai 250 km/jam. Dengan cuaca yang berbahaya seperti ini, setidaknya 500 warga terluka dan 190 penerbangan dibatalkan.
Badai Neoguri juga dikhawatirkan akan mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima besok. Pemerintah meminta para pejabat PLTN memantau potensi tsunami akibat naiknya gelombang laut akibat hujan deras.
Operator situs telah meminta para pekerja melakukan perlindungan pada tangki untuk menghindari kerusakan atau kebocoran. "Kami telah mengikat kabel dan selang serta memastikan agar crane tidak roboh. Kami juga akan melakukan patroli di mana air bisa mengalir," kata juru bicara perusahaan.
Para pejabat memperingatkan bahaya risiko banjir besar, angin kencang, dan hujan deras akan menyebar ke seluruh Pulau Jepang. Diperkirakan badai Neoguri akan bergerak terus hingga ke Honshu, pulau terbesar di Jepang tempat Ibu Kota Tokyo dan Osaka berada pada Jumat nanti.
RINDU P. HESTYA | SKY NEWS
Berita Lain:
Serangan ISIS Mendekati Mekah
PBB: Konflik Israel-Palestina Semakin Memburuk
ISIS Kuasai Pabrik Senjata Kimia