TEMPO.CO, Anchorage - Warga Kota Adak di Kepulauan Aleutian, Alaska, Amerika Serikat, dievakuasi ke sebuah bukit terdekat pada Senin, 23 Juni 2014, setelah gempa berkekuatan 8 skala Ritcher mengguncang wilayah itu. Otoritas berwenang menyatakan gempa itu berisiko tsunami.
"Kami melihat air meninggalkan teluk, jadi kami memutuskan memerintahkan semua warga mengungsi ke Bering Hill," kata Layton Lockett, pejabat kota itu, kepada Associated Press. Sekitar 300 warga telah berada di bukit itu sesaat setelah gempa mengguncang.
"Sekitar 200 kilometer di sebelah barat, gelombang tsunami dilaporkan terjadi di Amchitka Island," kata Jeremy Zidek, juru bicara Departemen Manajemen Kedaruratan Alaska.
Tidak ada laporan kerusakan segera setelah gempa berhenti. Namun, menurut Natasha Ruppert, seorang seismolog pada Pusat Gempa Alaska, karena berkonsentrasi mengungsi, warga belum sempat mendata kerusakan yang terjadi.
Gempa itu dirasakan secara luas di Adak, salah satu kota terbesar yang berlokasi sekitar 1.300 kilometer sebelah barat daya dari Anchorage. Gempa juga dirasakan di desa-desa lainnya di sepanjang Kepulauan Aleutian dan Pulau Shemya, yang sangat jarang penduduknya. Shemya adalah lokasi di mana militer AS memiliki Pangkalan Udara Eareckson, yang berfungsi terutama sebagai instalasi radar peringatan dini.
Gempa awalnya dilaporkan berkekuatan 7 SR, yang mulai terjadi pada pukul 12.53. Gempa itu berpusat sekitar 13 kilometer sebelah tenggara Pulau Little Sitkin atau 25 kilometer sebelah utara Pulau Amchitka. Amchitka populer sejak pemerintah AS menguji senjata nuklir bawah tanah pada 1960-an dan 1970-an. Tes ini termasuk salah satu dari ledakan nuklir terbesar yang pernah ada di AS.
AP | INDAH P.
Berita utama
Neymar Pimpin Perebutan Sepatu Emas
Jokowi Akan Bangun Kedubes Indonesia di Palestina
Fadli Zon Persoalkan Kompas dan Tempo