Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak  

image-gnews
Relawan yang telah bergabung dengan Tentara Irak untuk melawan militan Sunni, menaiki truk di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. REUTERS/Ahmed Saad
Relawan yang telah bergabung dengan Tentara Irak untuk melawan militan Sunni, menaiki truk di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. REUTERS/Ahmed Saad
Iklan

TEMPO.CO, Baghdad - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui Twitter mengklaim telah membunuh 1.700 prajurit pemerintah Irak. Milisi itu juga mengunggah foto-foto pembantaian sadis itu untuk mendukung klaim mereka.

Lokasi pembantaian itu diperkirakan di Provinsi Salahuddin, di antaranya di Kota Tikrit. Target pembunuhan ISIS diduga kuat adalah orang-orang yang bekerja atau mendukung pemerintah Irak. (Baca: Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak)

Namun pemerintah Irak, seperti dilansir New York Times, Ahad, 15 Juni, 2014, meragukan klaim ISIS tentang pembantaian massal itu dengan alasan tidak ada laporan adanya pemakaman dalam jumlah besar di Provinsi Salahuddin.

Namun, peneliti lembaga internasional Human Rights Watch di Irak, Erin Evers, mengatakan pihaknya akan berusaha memverifikasi seluruh foto-foto yang diunggah di media sosial itu , meski dirinya meragukan kebenarannya. "Saya tidak yakin itu asli," kata Erin Evers.

Sementara pejabat intelijen militer Irak membenarkan aparat militer mengetahui tentang pembantaian yang terjadi di Provinsi Salahuddin termasuk di Kota Tikrit. Namun, dia mengaku tidak tahu pasti jumlahnya.

Ketua Dewan Kebangkitan di Samarra, kelompok pendukung pemerintahan Sunni, Kolonel Suhail al-Samaraien membenarkan tentang pembantaian dalam skala besar di Salahuddin pada pekan lalu. Hanya saja dia tidak tahu pasti jumlahnya. "Mereka menyasar siapa saja yang bekerja untuk pemerintah," ujarnya. Milisi itu membunuh baik itu warga Sunni maupun Syiah.

Suhail menyebutkan satu korban pembantaian milisi itu pekan lalu bernama Ibrahim al-Jabouri. Ibrahim, seorang perwira polisi berpangkat kolonel yang bekerja di divisi investigasi kriminal di Tikrit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang jurnalis yang kerap meliput aktivitas militer Irak di Provinsi Salahuddin mengatakan Divis Keempat Tentara Irak hancur lebur atas serangan mendadak milisi pekan lalu. Sebanyak empat ribu pasukan diyakini telah ditangkap, baik penganut Sunni maupun Syiah.

Akses informasi untuk memverifikasi klaim ISIS mengalami kesulitan karena pemerintah Irak telah memblokir jaringan sosial media pekan lalu, termasuk YouTube, Twitter, dan Facebook. (Baca: Demo ISIL, Irak Blokir Facebook dan YouTube)

Seorang pekerja New York Times di Tikrit melalui telepon menjelaskan penduduk bercerita telah menyaksikan ratusan tawanan ditangkap ketika mereka berusaha lari dari Camp Speicher, bekas pangkalan militer Amerika yang kemudian diubah menjadi pusat pelatihan Irak. Para tahanan Sunni mengenakan pakaian sipil dan dikirim ke rumah. Sedangkan tahanan Syiah dikirim ke istana tua milik Saddam Hussein di Tikrit. Mereka dieksekusi di sana dan jasad mereka dibuang ke Sungai Tigris. (Baca: 3.000 Tahanan 'Dibebaskan' dari Penjara Irak)

NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN

Berita lainnya:
Enam Editor Majalah Kampus di India Ditangkap
Piala Dunia, Pejabat Brasil Kampanye Cegah HIV
Suu Kyi Tak Mungkin Jadi Presiden Myanmar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

7 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS


Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

38 hari lalu

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.


Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

47 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser The 1989 World Tour Live di New Jersey, 10 Juli 2015.  Evan Agostini/Invision/AP
Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS


Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

50 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan insiden penikaman terbaru di Solingen merupakan "terorisme terhadap semua pihak".


Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

51 hari lalu

Polisi berjaga usai insiden penusukan yang menewaskan beberapa orang dalam sebuah festival kota, di Solingen, Jerman, 24 Agustus 2024. Polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam seorang pria tak dikenal menyerang banyak orang. Hingga kini pelaku masih buron. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

Terduga pelaku adalah anggota ISIS dan melakukan penikaman untuk membalas dendam umat Muslim Palestina yang tertindas.


Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

52 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

ISIS kembali meneror Rusia dengan menyandera sipir dan narapidana. Mereka berhasil dilumpuhkan oleh Badan Keamanan Rusia.


Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

10 Agustus 2024

Shamima Begum, warga negara Inggris yang ingin pulang ke negaranya setelah menjadi istri militan ISIS. Sumber: news.sky.com
Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum sehingga membuatnya stateless.


Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

8 Agustus 2024

Shamima Begum.[Evening Standard]
Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

Shamima Begum kehilangan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kembali status kewarganegaraan Inggris setelah diputus oleh Mahkamah Agung


Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

8 Agustus 2024

Suasana di luar stadion Happel setelah konser Taylor Swift dibatalkan setelah pemerintah mengonfirmasi rencana serangan di stadion di Wina, Austria, 8 Agustus 2024. REUTERS/Elisabeth Mandl
Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

Tiga remaja terkait ISIS telah ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.


Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

8 Agustus 2024

Penyanyi Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Konser Taylor Swift di Wina Dibatalkan karena Ancaman Teror ISIS

Tiga konser Taylor Swift di Austria dibatalkan karena ada indikasi teror ISIS.