TEMPO.CO, Dublin – Penemuan kuburan massal ratusan bocah di septic tank sebuah panti asuhan gereja Tuam di Kota Galway, Irlandia, membuka kembali catatan kelam koservatisme Gereja Katolik.
Penduduk yang sudah berusia lanjut masih mengingat dengan jelas bagaimana anak-anak hasil hubungan di luar nikah sering mendapat perlakuan yang berbeda dari anak lain. Dikutip dari Associated Press, Selasa, 3 Juni 2014, di sekolah mereka dipisahkan dari murid lainnya. Pemisahan dilakukan hingga mereka diadopsi pada usia 7-8 tahun.
Bahkan, menurut ajaran Katolik konservatif, anak-anak yang lahir di luar ikatan pernikahan tidak boleh dibaptis dan dimakamkan sesuai aturan Kristen.
“Biarawati memperingatkan bahwa mereka berbeda dari kita dan kita harus menjauhkan diri dari mereka,” kata peneliti Catherine Corless, ahli sejarah dan ilmu tentang keturunan. Genealog inilah yang menemukan catatan mengenai kematian 796 anak yang diyakini dikubur secara massal di septic tank alias penampungan tinja tersebut. (Baca: Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja)
Pada sebuah foto hitam-putih di panti asuhan The Home itu, tidak satu pun anak tampak tersenyum. Mereka cemberut di depan kamera dengan tatapan kosong seolah menunjukkan kengerian di sana.
ANINGTIAS JATMIKA | AP | IRISH CENTRAL
Berita Terpopuler:
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa
Kandung Gambar Ektremis, Unilever Tarik Iklannya
Obama Tempatkan Duta Besar Pertama di Somalia