Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sidang Eks Jenderal Serbia di PBB Hadirkan Saksi  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Markas besar PBB di New York merupakan salah satu hasil karya Oscar Niemeyer yang dibangun pada tahun 1949-1950. AP/Osamu Honda
Markas besar PBB di New York merupakan salah satu hasil karya Oscar Niemeyer yang dibangun pada tahun 1949-1950. AP/Osamu Honda
Iklan

TEMPO.CO, Den Haag - Mantan kepala militer Serbia-Bosnia Jenderal Ratko Mladic mulai melakukan pembelaan dalam sidang di pengadilan PBB, Senin, 19 Mei 2014. Sidang kali ini mendengarkan kesaksian seorang mantan perwira militer Serbia yang mengaku ia tidak pernah diperintahkan untuk menembaki warga sipil di ibu kota Bosnia yang terkepung selama perang berdarah di negara itu.

Kesaksian Mile Sladoje, seorang komandan militer masa perang Serbia di Sarajevo, senada dengan upaya Mladic untuk membersihkan namanya dari tuduhan bahwa ia bertanggung jawab atas serangkaian kekejaman Serbia selama konflik berdarah 1992-1995.

Dalam sebelas dakwaan terhadap Mladic, dikatakan, ia adalah dalang militer di balik serangan mematikan Serbia dan aksi penembakan mortir di Sarajevo, dan pembantaian sekitar 8.000 pria muslim di Srebrenica tahun 1995.

Dia menyangkal tuduhan itu dan bersikeras bahwa pasukannya mencoba untuk membela Serbia selama konflik yang menewaskan sekitar 100.000 orang itu. Mladic menghadapi hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah.

Mladic, kini 72 tahun, berdiri dan memberi hormat kepada Sladoje saat ia memasuki ruang sidang pengadilan kejahatan perang Yugoslavia. "Semua kegiatan militer kegiatan pertahanan," kata pengacara Mladic, Miodrag Stojanovic, kepada hakim dalam ringkasan tujuh halaman kesaksian tertulis Sladoje itu.

Sladoje mengaku, "Tidak pernah menerima perintah dari atasannya, ia juga tidak mengeluarkan perintah ... untuk menyerang fasilitas sipil," kata Stojanovic.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sladoje menunjukkan kepada hakim peta Sarajevo yang dihiasi dengan lingkaran, yang katanya dianggap sasaran yang sah oleh pasukan Serbia. "Tidak ada bagian kota yang tidak memiliki instalasi atau fasilitas militer," kata pernyataan tertulisnya.

Serbia menyangkal menargetkan warga sipil secara sistematis dengan mortir dan senapan penembak jitu selama pengepungan Sarajevo. Mereka mengaku menembaki pasukan muslim Bosnia yang bersembunyi di gedung-gedung di seluruh kota.

Mladic didakwa pertama kali pada tahun 1995, namun bersembunyi setelah perang dan tidak ditahan sampai Mei 2011. Sidang terhadap mantan jenderal ini dilakukan setahun kemudian dan jaksa menyelesaikan dakwaannya Februari 2012.

FOX NEWS | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Demo Anti-Cina, Pabrik Foxconn di Vietnam Tutup  
Indonesia Dorong Pemberlakuan Traktat Anti-Tes Nuklir
Jelang Piala Dunia, Demam Berdarah Hantui Brasil  
Cina Evakuasi 3.000 Warganya dari Vietnam  

Iklan

PBB


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Kritik Keputusan Parlemen Israel Sahkan RUU Pelarangan UNRWA

13 jam lalu

Josep Borrell, Kelapa Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Sumber: AFP via Getty Images/politico.eu
Uni Eropa Kritik Keputusan Parlemen Israel Sahkan RUU Pelarangan UNRWA

Uni Eropa mengkritik langkah parlemen Israel untuk melarang operasi UNRWA dan mencapnya sebagai organisasi teroris.


Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

1 hari lalu

Pemandangan umum kamp kelompok pemberontak etnis Myanmar Front Nasional Chin terlihat di sisi Myanmar perbatasan India-Myanmar dekat desa Farkawn di India di negara bagian timur laut Mizoram, India, 13 Maret 2021 REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

Kelompok etnis MNDAA mengklaim berhasil merebut markas besar junta militer Myanmar di kota Lashio, dekat perbatasan dengan Cina.


PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

1 hari lalu

Warga menggali untuk menemukan jenazah korban longsor menyusul hujan lebat yang mengubur warga di zona Gofa, Ethiopia Selatan, 23 Juli 2024. Departemen Komunikasi Pemerintah Zona Gofa/Handout via REUTERS
PBB: Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Ethiopia Sedikitnya 500 Orang

Badan kemanusiaan PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Ethiopia harus dievakuasi setelah tanah longsor mematikan terjadi pada Senin.


Top 3 Dunia: Rumah Termahal di Dunia hingga Lowongan Kerja PBB

1 hari lalu

Antilia milik Mukesh Ambani menjadi rumah termahal di dunia. Foto: Pixabay
Top 3 Dunia: Rumah Termahal di Dunia hingga Lowongan Kerja PBB

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 24 Juli 2024 diawali oleh daftar 8 rumah termahal di dunia, termasuk Antilia milik taipan India Mukesh Ambani.


PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

2 hari lalu

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]
PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

PBB membuka lowongan pekerjaan dan sukarelawan melalui program perekrutan bagi anak muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Pendaftaran dibuka hingga Agustus 2024.


Elon Musk Aktifkan Starlink di Rumah Sakit Gaza

2 hari lalu

CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk menjawab pertanyaan wartawan usai peluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Bali, Minggu, 19 Mei 2024.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Elon Musk Aktifkan Starlink di Rumah Sakit Gaza

Elon Musk menyampaikan melalui media sosial X bahwa layanan internet Starlink kini aktif di suatu rumah sakit di Gaza


Kemlu, UNDP dan IOM Bikin Program Kolaborasi Tata Kelola Migrasi

3 hari lalu

Ilustrasi pemudik di Pelabuhan. TEMPO/Johannes P. Christo
Kemlu, UNDP dan IOM Bikin Program Kolaborasi Tata Kelola Migrasi

Kemlu ingin memastikan warganya melakukan migrasi dengan aman dan teratur. Migrasi adalah pilihan dan hak bagi semua orang


Menlu Retno Marsudi Sebut Putusan Mahkamah Internasional Berpihak pada Perjuangan Bangsa Palestina

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui wartawan usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat pada Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Menlu Retno Marsudi Sebut Putusan Mahkamah Internasional Berpihak pada Perjuangan Bangsa Palestina

Menlu Retno menyebut penetapan fatwa hukum yang bersejarah tersebut menjadi harapan besar masyarakat internasional terhadap Mahkamah Internasional.


Indonesia Dukung Mahkamah Internasional, Israel Harus Akhiri Pendudukan di Palestina

5 hari lalu

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika orang-orang melakukan protes pada hari sidang publik yang diadakan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memungkinkan para pihak memberikan pandangan mereka mengenai konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina sebelum akhirnya mengeluarkan keputusan yang tidak mengikat. pendapat hukum, di Den Haag, Belanda, 21 Februari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Indonesia Dukung Mahkamah Internasional, Israel Harus Akhiri Pendudukan di Palestina

Indonesia menyebut Mahkamah Internasional telah menetapkan keputusan yang dinanti dunia internasional.


Inilah Alasan Mahkamah Internasional Memutuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

5 hari lalu

Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Jumat memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah, dengan segera.
Inilah Alasan Mahkamah Internasional Memutuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

Mahkamah Internasional mengatakan kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki merupakan bentuk aneksasi.