TEMPO.CO, Seoul – Sebuah dokumen rahasia militer milik lembaga pertahanan negara di bawah Departemen Pertahanan Korea Selatan dilaporkan bocor. Pernyataan ini disampaikan oleh seorang anggota parlemen oposisi pada Kamis, 10 April 2014.
Dikutip dari Xinhua, dalam sebuah press release yang dikirim via e-mail, Kim Young-joo dari partai oposisi utama New Politik Alliance for Democracy mengatakan peretas tak dikenal telah mencuri informasi militer rahasia dari Badan Pengembangan Pertahanan (ADD).
Ia mengatakan lebih dari tiga ribu komputer ADD diretas tapi lembaga itu gagal mengenali serangan cyber ini. Sejumlah informasi penting terdapat dalam komputer yang diretas tersebut, termasuk informasi mengenai kendaraaan tak berawak (MUAV) yang akan diluncurkan Korea Selatan untuk meningkatkan kemampuan pengintaian terhadap Korea Utara.
Tak hanya itu, data tentang Shingoong, rudal antipesawat portable yang dikembangkan Korea Selatan senilai hampir Rp 780 miliar, juga bocor.
Namun pernyataan ini dibantah oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Mereka berdalih, lembaga ini telah menggunakan akses Intranet yang dikembangkan secara terpisah sehingga bisa memblok semua akses dari luar yang memungkinkan terjadinya peretasan.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Terpopuler
Pemilu Indonesia di Mata Dunia
Alaska Tuntut Bergabung dengan Rusia
Rusia Akhiri Kerja Sama Siaran dengan VOA