TEMPO.CO, Tokyo – Pekan ini Jepang kembali harus menghadapi rekor hujan salju yang buruk di beberapa wilayah di bagian timur negara ini. Beberapa prefektur (disebut juga kota) terisolasi akibat badai ini. Dilaporkan, jumlah korban tewas kembali bertambah.
Seperti dilansir dari CNN, Badan Manajemen Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang telah mengkonfirmasi setidaknya ada 19 kematian yang disebabkan oleh badai salju di timur laut Jepang. Sebanyak 365 orang juga dilaporkan terluka.
Sumber kepolisian mengatakan sejumlah korban jiwa meninggal akibat tertimpa atap bangunan yang roboh karena tidak mampu menahan salju yang semakin lebat. Seorang warga berusia lanjut di Oyama, Prefektur Shizuoka, tertimbun longsoran salju setinggi 1 meter yang menimpa rumahnya pada Jumat, 14 Februari 2014.
Adapun di Prefektur Yamanasi, dua orang dilaporkan membeku hingga meninggal dalam dua insiden yang terpisah. Keduanya membeku di dalam mobil yang mereka kendarai saat akan kembali ke rumah.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan mengenai ancaman badai salju tersebut. Diperkirakan badai akan menuju ke utara. Bagian utara Pulau Hokkaido diminta waspada terhadap longsor yang disebabkan lebatnya salju.
ANINGTIAS JATMIKA | CNN
Terpopuler
Hong Kong Setuju Ada Pelabuhan Militer Cina
106 Orang Tewas dalam Serangan Islamis di Nigeria
Tarif Hotel Meningkat, Jemaah Umrah Saudi Mengeluh
Pasukan Oposisi Memecat Panglima FSA
Rusia Barter Minyak Iran dengan Reaktor Pembangkit