TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan berusaha mengurangi ketegangan di Asia Timur dan Asia Tenggara. Obama berencana mengunjungi Jepang, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan yang sebagian besar adalah sekutu Amerika Serikat.
Menurut pernyataan Gedung Putih, Kamis, 13 Februari 2014, "Kunjungan ini untuk meningkatkan hubungan diplomatik, ekonomi, dan keamanan AS dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik."
Pertama kali, Obama akan mengunjungi Jepang dan Korea Selatan untuk meningkatkan aliansi dekatnya. Hubungan dua sahabat dekat AS ini sedang menegang setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi Kuil Yasukuni, yakni kuil yang digunakan untuk menghukum petinggi Jepang yang menjadi penjahat perang.
Selain itu, Obama akan bertemu Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Salah satu topik yang dibicarakan adalah upaya Seoul dan Washington melawan program nuklir Pyongyang. Baru-baru ini, Pyongyang meminta latihan militer Korea Selatan dan AS ditunda. Namun Seoul menolaknya.
Obama akan singgah di Kuala Lumpur dan Manila. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menebus pembatalkan tur Asia sebelumnya ketika terjadi konflik politik dalam negeri di Washington terkait dengan kebijakan Obamacare Oktober tahun lalu.
Di Kuala Lumpur, Obama akan bertemu dengan Perdana Menteri Najib Razak untuk membahas pertahanan dan hubungan militer. Sedangkan di Manila, Obama dijadwalkan bertemu Presiden Benigno Aquino untuk mendiskusikan rotasi pasukan AS di negara itu.
Tak lupa, Obama juga akan membahas ketegangan soal teritorial antara beberapa sekutu AS dan Cina. Beijing baru-baru ini menetapkan zona identifikasi pertahanan udara di Laut Cina Timur. Pekan lalu, Beijing marah ketika Washington ikut mendukung sekutunya dalam sengketa teritorial di Laut Cina Selatan. AS menyerukan untuk mengklarifikasi klaim-klaim Cina sesuai dengan hukum internasional.
CHANNEL NEWS ASIA | EKO ARI
Berita lain:
Menikahi Gadis Ingusan, Ulama Ini Ditahan
Ibas Mengaku Siap Bersaksi di Kasus Hambalang
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
MS Kaban Disebut Paling Ngebet soal Proyek SKRT