TEMPO.CO, Praha - Warga yang tinggal di sekitar Praha, tempat ledakan bom yang menewaskan Duta Besar Palestina, menolak keberadaan kompleks baru Kedutaan Besar Palestina berada di wilayahnya. Demikian kabar dari Associated Press, Jumat, 3 Januari 2014.
Petr Heji, wali kota lingkungan yang disebut dengan suchdol, mengatakan permintaan penolakan itu akan disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Ceko pada Jumat, 3 Januari 2014.
"Keinginan memindahkan kompleks baru Kedutaan Besar Palestina datang setelah unjuk rasa dari warga setempat berdasarkan masalah keamanan," ujar Heji.
Duta Besar Palestina Jamal al-Jamal tewas pada Rabu, 1 Januari 2014, akibat luka-luka di bagian kepala, dada, dan perut ketika sebuah bom meledak di Kedutaan Besar Palestina. Sementara itu, tulis Reuters, putri Jamal pada Jumat, 3 Januari 2014, menduga bahwa ayahnya memang sengaja dibunuh.
"(Situasinya) aman dan pindahkan rumah baru. Ayah saya meletakkan dokumen di dalam dan dalam kondisi terbuka," kata Rana al-Jamal. "Ledakan itu terjadi di saat beliau menggunakannya."
AL ARABIYA | CHOIRUL