TEMPO.CO , Siberia - Seorang gadis Rusia menjual keperawanannya seharga US$ 27.950 atau sekitar Rp 317 juta dengan kurs dollar Rp 11.360. Polisi menganggap tindakan tersebut bukan pelacuran dan tidak menyalahi undang-undang.
Perempuan bernama Shatuniha itu melelang keperawanannya di situs lelang Rusia 24au.ru. Gadis asal Siberia itu menggambarkan dirinya dengan istilah "Baru, belum digunakan".
"Saya sangat membutuhkan uang, makanya saya menjual hal yang sangat berharga yang saya punya," tulis Shatuniha di situs tersebut, seperti dilansir News.com.au, Selasa, 5 November 2013. Dia mengatakan, dirinya siap bertemu sesegera mungkin bagi lelaki yang berminat dengan keperawanannya. Dia siap keperawanannya diverifikasi. Bahkan dia telah menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
"Saya bisa datang ke hotel di Alun-alun Predmostnaya dengan dokumen yang mengkonfirmasi keperawanan saya," kata Shatuniha. Dia hanya mau bertransaksi dengan orang yang serius dan dibayar dengan kontan. "Sehingga saya tidak tertipu," kata dia. Penawaran ini bersambut. Orang yang memenangi lelang keperawanan itu adalah Evgeniy Volnov. Dia setuju membayar US$ 27.950 atau sekitar US$ 3.000 di atas harga awal yang diminta.
Polisi Rusia mengatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak melanggar hukum. "Tidak ada hak untuk memberi penilaian moral dari tindakan gadis tersebut," ujar juru bicara kepolisian Rusia pada The Siberian Times. "Situasi ini bukan pelanggaran administrasif maupun kriminal," kata polisi tersebut. Polisi juga mengatakan, tindakan gadis tersebut tidak masuk dalam kategori pelacuran berdasarkan klausul Undang-Undang Pelanggaran Administratif.
Berdasarkan laporan The Siberian Times, Shatuniha sebelumnya pernah menawarkan keperawanannya di situs lain pada awal tahun ini saat usianya masih 17 tahun.
NEWS.COM.AU | AMIRULLAH
Baca juga:
Ribuan Lumba-lumba 'Kawal' Satu Kapal Feri
Momen Mengharukan Singa Bertemu Penyelamatnya
Diduga Kasus Darurat, Ternyata Kucing Main Telepon
Snowden: Harus Ada Solusi Global Atasi Penyadapan