TEMPO.CO, Sydney – Apa yang terjadi di pesawat Qantas 747 rute Sidney-Tokyo seperti film Hollywood berjudul Snake on a Plane. Seekor ular ditemukan di ambang pintu pesawat ini. Untungnya, penumpang belum berada di kabin pesawat, seperti di film yang dirilis tahun 2006 silam.
Dilaporkan lamanWeb Orange, Senin, 23 September 2013, seekor ular tikus mandarin dengan panjang 20 sentimeter membuat para penumpang yang ingin menuju Tokyo, Jepang, dari Sydney, Australia, harus terdampar semalaman di Sydney dan terlambat sampai tujuan.
Mereka terpaksa harus menginap di hotel dekat bandara karena kedatangan tamu tak diundang di pesawat yang akan mereka tumpangi. Untungnya, kehadiran si ular sudah disadari ketika para penumpang masih boarding. Jika saja penumpang sudah keburu masuk kabin, mungkin saja penerbangan akan seperti film Snake on a Plane.
Departemen Pertanian Australia mengatakan spesies ular yang bisa tumbuh hingga mencapai 1,2 meter yang bisa membawa hama dan penyakit ini bukan berasal dari Australia. Diduga, ular ini masuk ke pesawat saat berada di Singapura, sehari sebelumnya. Masih diselidiki, bagaimana si ular bisa nyelonong ke dalam pesawat.
Ini bukanlah kali pertama maskapai Qantas kemasukan ular di tahun ini. Pada bulan Januari lalu, ular piton sepanjang 3 meter masuk ke dalam pesawat yang menuju Papua Nugini dari Cairns, Australia. Hewan reptil itu terjebak di sayap pesawat dan mati dalam perjalanan.
WEB ORANGE | ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
BlackBerry Dibeli Fairfax US$ 4,7 Miliar
Ngebut, Mahasiswa Pengemudi Porsche Kena Tilang