TEMPO.CO, Newfoundland – Mimpi Jonathan Trappe untuk melintasi Amerika menuju Eropa melalui Samudera Atlantik hanya dengan balon udara kandas sudah. Semula, ia diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari untuk menembuh jarak sejauh ribuan kilometer. Namun, baru 12 jam perjalanan, ia harus mendarat di Newfoundland, Kanada, karena masalah teknis yang mengganggu balonnya.
“Jujur, saya tidak tahu apa saya bisa bertahan saat pendaratan,” cerita Trappe kepada Barcroft Media, seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat, 13 September 2013. Ia menggambarkan saat dramatis kala ia melakukan pendaratan. Ia bahkan berpikir akan mati saat balon udaranya jatuh ke tanah.
Semula banyak yang khawatir, cuaca Atlantik yang berubah-ubah bisa menjadi penghambat bagi Trappee. Namun, yang menyebabkan kegagalan misinya bukanlah cuaca yang berubah, melainkan masalah teknis pada balon. Masalah ini membuat balon menjadi tidak kuat jika menghadapi badai.
Meski mengalami kegagalan, Trappe tetap senang. Ia begitu berterima kasih kepada seluruh tim dan sukarelawan yang telah membantunya merancang balon selama 100 hari belakangan. Ia juga begitu terharu dengan dukungan semua fans yang mengikuti petualangannya melalui satelit.
“Jelas, Trappe kecewa karena hanya sebentar melintasi Atlantik, tapi ia begitu berterima kasih kepada semua orang atas dukungan dan dorongan mereka,” ujar salah seorang rekan Trappe.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah
Berita Terpopuler:
Siswa di Sekolah Dul Sering Pamer Foto Speedometer
Korban Kecelakaan Dul Mengamuk, Cabuti Alat Medis
Lagi, Polisi Ditembak di Depok
Polisi Periksa Pelapor Casting Online Model Bugil
Ingin Jenguk Dul, Mobil Pacar Jupe Terbakar