TEMPO.CO, Havana - Kuba gagal mengirimkan senjata anti-serangan udara ke Korea Utara setelah kapal kargo yang memuat 10 ribu ton gula pasir dan alat perang usang berbobot 240 ton itu disita oleh otoritas Panama, Selasa, 16 Juli 2013.
Menteri Luar Negeri Kuba mengatakan dalam sebuah pernyataan, Rabu, 17 Juli 2013, senjata di era Uni Soviet itu sedianya dikapalkan ke Korea Utara untuk diperbaiki. Senjata tersebut di antaranya berupa dua baterai anti-serangan udara, sembilan roket, dan jet tempur MIG-21.
Baca Juga:
"Kesepakatan Kuba yang diteken di kawasan ini berdasarkan pada kebutuhan kami guna bertahan dari pelanggaran wilayah kami," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Menurut Presiden Panama, Ricardo Martinelli, kapal kargo Chong Chon Gang terpaksa ditahan pada Selasa, 16 Juli 2013, setelah otoritas Panama mendeteksi adanya misil balistik dan jenis senjata lain berada di dalam kapal tersebut.
Sempat terjadi keributan di antara para awak kapal setelah kapten kapal mendapatkan serangan jantung dan mencoba bunuh diri ketika kapal mendekati perairan Atlantik untuk memasuki Terusan Panama.
Amerika Serikat melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Patrick Ventrell, mengatakan mereka siap membantu bila diperlukan dalam urusan pemeriksaan dan penyitaan kapal berbendera Korea Utara yang berlayar dari Kuba ke Terusan Panama. "Amerika Serikat sangat mendukung keputusan Panama memeriksa kapal berbendera Korea Utara," kata Ventrell.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Muslim Uighur Dipaksa Makan Selama Ramadan
Disebut `Sukowi`, Jokowi Mesem
Lagi, Jokowi Kalahkan Megawati di Survei
Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara