TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Koalisi Pakatan Rakyat, kubu oposisi Malaysia yang dipimpin mantan Deputi Perdana Menteri Anwar Ibrahim berhasil menambah perolehan kursi mereka dalam Pemilihan Umum yang digelar Ahad 5 Mei 2013 kemarin.
Menurut hasil perhitungan suara sementara, Pakatan Rakyat --koalisi dari Partai Keadilan Rakyat, Partai Islam Se-Malaysia, dan Partai Aksi Demokratik Survei-- meraih 88 kursi, naik enam kursi dari pemilu lima tahun lalu.
Dengan kenaikan suara oposisi ini, maka Barisan Nasional --kubu penguasa yang sudah memegang tampuk pemerintahan di Malaysia selama 56 tahun-- mencatat perolehan suara terburuk dalam sejarah mereka. Barisan hanya meraih 133 suara, atau turun dibandingkan pemilu 1988, dimana mereka meraih 140 kursi.
Penurunan ini diramalkan akan membuat Ketua Umum UMNO dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak digeser dari posisinya.
"Kami akan bekerja dan menghasilkan kebijakan yang lebih moderat dan akomodatif untuk negeri ini," kata Najib, dalam konferensi pers pengumuman kemenangannya, seperti dikutip Reuters, Senin 6 Mei 2013.
Anwar Ibrahim sendiri belum mengakui kekalahannya. Dia menuding Komisi Pemilihan Umum membiarkan sejumlah kecurangan yang menyebabkan dia kehilangan dukungan krusial dalam pemilu kali ini. Sesaat sebelum hasil resmi diumumkan, Anwar sempat mengumumkan bahwa Pakatan Rakyatlah yang memenangkan pemilu kali ini.
REUTERS | WD
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terkait:
Izin Usaha Pabrik Panci Penyekap Buruh Dicabut
Dugaan Beking Aparat di Pabrik Panci Diselidiki
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Buruh Korban Penyekapan Diiming Gaji Rp 700 ribu