TEMPO.CO, Afrika - Chantal Beyer adalah sarjana perdagangan Johannesburg. Di suatu hari libur, dia dan pacarnya berkunjung ke Cagar Alam Aloe Ridge, Afrika Selatan. Didampingi seorang ahli satwa liar dan beberapa wisatawan lain, mereka menjelajahi taman alam itu, menggunakan mobil jip.
Dalam perjalanan, kelompok kecil turis ini berjumpa dengan dua ekor badak. Mereka pun antusias. Sang pemandu, Alex Richter kemudian menyarankan agar ada sesi foto bersama, antara turis dan si badak.
Mendapat ide yang terdengar bagus, Beyer, sang pacar, dan turis pengunjung lainnya pun turun dari kendaraan. Masing-masing berpose dengan latar kedua badak. Richter diduga meminta badak untuk lebih mendekat dengan wisatawan. Ia mengiming-imingi hewan bercula itu dengan makanan.
"Beyer dan pacarnya juga berfoto dengan badak," tulis surat kabar Afrika yang dikutip Daily Mail, Rabu, 16 Januari 2013. "Posisi hewan itu hanya semeter di belakang Beyer."
Berdasarkan gambar di foto, diperkirakan berat badak mencapai 2 ton, sekitar 1.800 kilogram. Dan bila hewan berkulit tebal itu berdiri hanya dengan kaki belakang, tingginya diperkirakan 1,8 meter. "Dalam foto, Beyer terlihat tersenyum dan pacarnya menyeringai. Tangan Beyer digenggam oleh sang kekasih."
Kemudian, beberapa saat usai pemotretan, si badak mendadak menyerang. Dengan cepat, tanduk runcingnya menusuk dada Beyer dari belakang, menembus ke depan. Serudukan itu melukai paru-paru Beyer, tulang rusuknya pun patah. "Beyer dilarikan ke Rumah Sakit Krugersdrop, kini kondisinya sudah mulai stabil," tulis Mail Online.
Kata paman Beyer, Thom Peeters, kemenakannya cukup percaya dengan Richter, sang pemandu. Sebab lelaki itu telah berpengalaman sebagai pemandu cagar alam. Sedangkan Cagar Alam Aloe Ridge tidak mau berkomentar soal insiden itu. Dalam situsnya sendiri, Aloe Ridge menulis bila badak masuk ke dalam daftar hewan yang dapat dilihat pengunjung dalam jarak dekat.
MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA