Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Julian Assange: Sejuta Dokumen Siap Diluncurkan

image-gnews
Julian Assange. AP/Matt Dunham
Julian Assange. AP/Matt Dunham
Iklan

TEMPO.CO, London--Pendiri Wikileaks, Julian Assange memberikan pidato kedua dari balkon Kedutaan Besar Ekuador di London, malam ini waktu setempat. Ini adalah pidato kedua Assange dari Kedutaan Equador, tepat setelah enam bulan ia tinggal di salah satu kamar kedutaan menyusul pemberian asylum oleh negara tersebut.

Assange membacakan pidato selama tak kurang dari 12 menit. Ia menegaskan akan tetap tinggal di Kedutaan menyusul sikap Pemerintah Australia yang tidak memberikan dukungan kepada WikiLeaks maupun Assange. "Karena itu saya harus tetap berada di sini," katanya dari balkon Kedutaan Ekuador di kawasan Knightsbridge, Central London, 20 desember 2012.

Assange juga kembali menekankan tentang pentingnya kebebasan pers dan menyampaikan tuntutan agar jurnalis yang ditahan karena pemberitaan mereka dibebaskan. Selain itu menurutnya, WikiLeaks sudah menyiapkan lebih dari satu juta dokumen baru untuk diluncurkan tahun depan. "Dokuman yang akan mempengaruhi setiap negara di dunia," ujarnya.

Lebih dari seratus orang dari berbagai latar belakang kebangsaan hadir memberikan dukungan untuk Assange. Mereka meneriakkan dukungan dan penolakan ekstradisi Assange ke Amerika Serikat. Salah satu organisasi Anonymous UK mengaku menyebarluaskan ajakan untuk mendukung Assange melalui media sosial. "Kami berharap Assange dibebaskan," ujar aktifis Anonymous UK yang mengaku sebagai Apple Bloom. Meski, lanjutnya, ia sadar kemungkinan itu kecil.

Julian Assange tinggal di sebuah kamar dengan luas tak lebih dari 20 meter persegi di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London, hanya berjarak beberapa meter dari pusat pertokoan mewah Harrods, setelah mendapat asilum dari pemerintah Ekuador. Assange terancam diekstradisi ke Amerika Serikat setelah menyebarkan kawat-kawat rahasia pemerintah AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepolisian Inggris berjaga selama 24 jam di luar Kedutaan, bersiap menangkap Assange jika ia berani mencoba-coba keluar dari tempat persembunyiannya. Jika itu terjadi, Kepolisian Inggris akan menangkap Assange dan mengekstradisi pria berambut blonde itu ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual. Meskipun menolak tuduhan itu dan yakin dirinya tidak bersalah, Assange menduga kasus Swedia hanya salah satu batu lompatan agar pemerintah Amerika Serikat bisa menciduknya.

Terakhir kali Assange memberikan pidato dari lokasi yang sama pada 19 Agustus yang lalu. Saat itu ia meminta pemerintah Amerika Serikat menghentikan perang yang mereka lancarkan terhadap para whistle-blower. Ia menuntut agar Thomas Drake, William Binney, John Kirakou dan whistle-blower lainnya mendapat pengampunan dan kompensasi atas tindakan yang telah dilakukan.

Ia juga menuntut pemerintah Amerika Serikat membebaskan Bradley Manning. Manning adalah prajurit Amerika Serikat yang diduga memberikan video penembakan warga sipil oleh tentara Amerika di Afghanistan kepada Wikileaks. Atas tindakannya itu, Manning menjalani penahanan lebih dari dua tahun sebelum disidang dan mengalami penyiksaan selama berada di dalam tahanan.

KARTIKA CANDRA (LONDON)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

30 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang spanduk, saat mereka berdiri di luar pengadilan tinggi pada hari Assange mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di London, Inggris, 21 Februari 2024. REUTERS/Toby Melville
Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.


Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..


Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Pendiri WikiLeaks Julian Assange meninggalkan Westminster Magistrates Court di London, Inggris 13 Januari 2020. REUTERS/Simon Dawson
Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.


Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Pendiri WikiLeaks Julian Assange meninggalkan Westminster Magistrates Court di London, Inggris 13 Januari 2020. REUTERS/Simon Dawson
Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.


Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Bukti foto yang dikumpulkan selama penyelidikan terhadap Pengawal Nasional Udara AS Jack Teixeira, yang dituduh membocorkan dokumen rahasia secara online, dirilis dalam sebuah dokumen oleh Departemen Kehakiman AS. Departemen Kehakiman AS/ handout via REUTERS
Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.


Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Chelsea Manning, Edward Snowden, Reality Winner dan Jack Teixeira. REUTERS, Facebook
Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.


Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Chelsea Manning, Edward Snowden, Reality Winner dan Jack Teixeira. REUTERS, Facebook
Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".


Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat


Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.