TEMPO.CO, Manama - Otoritas Bahrain menahan empat orang yang diduga sebagai otak di balik ledakan bom yang menewaskan dua warga asing asal Asia di ibu kota Manama. Demikian laporan kantor berita Bahrain News Agency (BNA), Selasa, 6 November 2012.
Pada Senin, 5 November 2012, lima bom meledak di Gudaibiya dan Distrik Adliya menyebabkan dua warga asing dari Asia meninggal dan melukai tiga orang lainnya.
Menurut BNA mengutip keterangan Menteri Informasi Bahrain, Samira Ibrahim binti Rajab, peledakan bom dilakukan oleh kelompok teroris yang dilatih di luar Bahrain dan bermarkas di beberapa negara termasuk di Libanon."Kelompok ini beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip ajaran pemimpin agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei," katanya.
Mengomentari soal penahan orang-orang yang diduga sebagai pelaku ledakan, Kepala Keamanan Umum Mayor Jenderal Tariq al-Hassan, mengatakan, "Investigasi masih terus berjalan seputar kejahatan kelompok teroris."
Penahanan empat orang tersebut menyusul perintah Raja Hamad kepada petugas keamanan agar mempecepat penahanan kaum teroris yang melakukan aksinya di Bahrain. Raja juga menyampaikan keterangan kepada publik agar pelaku segera diseret ke meja hijau untuk menerima hukuman setimpal.
Perdana Menteri Sheikh Khalifa bin Salman al-Khalifa mengatakan, "Kaum teroris dan vandalis yang menentng Bahrain bakal menerima hukuman dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya atas apa yang terjadi. Pemerintah tidak akan mengizinkan siapapun ingin merusak negara, mengancam, meneror bangsa," katanya.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terkini:
Kebijakan Luar Negeri Amerika di Asia Tetap
PM Inggris Dukung Presiden Suriah ke Luar Negeri
Menang di Hitung Cepat, Obama: "Four More Years"
Obama-Romney Bersaing Ketat di Pilpres Amerika