TEMPO.CO, Paris - Belum reda protes umat Islam terhadap film Innocence of Muslims, kini muncul lagi karikatur yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Majalah mingguan Prancis, Chalie Hebdo, memuat karikatur vulgar Nabi Muhammad, Rabu, 19 September 2012.
Pemuatan kartun ini semakin memanaskan hubungan Barat-Islam yang dipicu beredarnya film Innocence of Muslims. Demonstrasi di sejumlah negara Islam menghujat Amerika Serikat. Protes terhadap fim tersebut menewaskan Duta Besar Amerika untuk Libya, J. Christopher Stevens, pada 11 September 2012.
Protes di berbagai negara muslim kini sasarannya bertambah, yaitu Prancis. Di Pakistan dan sejumlah negara Arab sudah muncul protes dengan sasaran Prancis. Pemerintah Prancis kelabakan. Mereka mengumumkan kedutaan di 20 negara tutup pada hari ini, Jumat, 21 September 2012.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan travel warning bagi warganya yang ingin berkunjung ke negara muslim. "Ekstra waspada. Hindari berkumpul di tempat umum dan tempat yang merepresentasikan Barat."
Tahun lalu, kantor redaksi majalah Charlie Hebdo dibom gara-gara memuat kartun Nabi Muhammad. Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, yang dipanggil Charb, tak ditahan dan berada dalam perlindungan polisi selama setahun ini. "Saya hidup dalam hukum Prancis, bukan negeri dengan hukum Quran," katanya.
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan, Charlie Hebdo telah melemparkan "minyak ke api". Namun, kata dia, nasib majalah ini bergantung pada hasil pengadilan. Majalah ini beberapa kali dituntut ke pengadilan, tapi akhirnya bebas.
Prancis merupakan negara dengan komunitas muslim terbesar di Eropa. Sejumlah pemimpin muslim mengutuk pemuatan kartun tersebut. "Sangat memalukan dan menebar kebencian," kata imam Masjid Besar Paris, Dalil Boubakeur.
Abdallah Zekri, Presiden Anti-Islamophobia Observatory, mengatakan, akan menuntut majalah Charlie Hebdo. "Charlie Hebdo ingin mencari uang dengan melecehkan muslim."
Organisasi kerja sama Islam (OIC) mengutuk pemuatan kartun Nabi Muhammad tersebut. Sekretaris Jenderal OIC Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan, seharusnya media memperhatikan kondisi global yang tengah panas akibat film Innocence of Muslims. "Saya berharap umat Islam juga bisa menahan diri," kata Ihsanoglu.
AP | ALARABIYA | YANDI
Baca juga:
Protes Film Anti-Muslim di Yaman, 1 Tewas
Otak Pembuat Film Anti-Islam Sering Dipenjara
PPP Minta Muslim Indonesia Tak Terprovokasi Film
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?
Sutradara ''The Innocence of Muslims'' Orang Yahudi?
Salman Rushdie Ogah Bela Pembuat Film Anti-Islam