TEMPO.CO , Dili -Sebulan setelah kuburan massal ditemukan di halaman kantor Perdana Menteri Xanana Gusmao di Dili, Timor Leste, penggalian kuburan sempat dihentikan namun kembali dilanjutkan. Hingga Kamis, 26 Juli 2012 sudah 103 jasad ditemukan.
Menurut komandan polisi investigasi kriminal Timor Leste, Calistro Gonzaga, tes DNA belum bisa dilakukan karena masih menunggu ahli antropologi dari Australia. Kata dia, tes DNA tertunda lama terkait pemilihan presiden dan parlamen, sehingga hingga sekarang belum ada keputusan pemerintah selanjutnya.
Baca Juga:
Dipastikan tes DNA akan dilakukan setelah pemerintahan baru terbentuk pimpinan Perdana Menteri Xanana Gusmao.
“Tes DNA tertunda karena pemilihan. Hingga sekarang kita menunggu keputusan pemerintah selanjutnya, tetapi saya kira pemerintah sekarang ini sudah tidak sempat lagi, kemungkinan pemerintahan baru,”ungkap Calistro, ditempat kerjanya, di Dili.
Ia menambahkan, pengalian jenasah terus dilakukan oleh petugas dari perusahaan konstruksi Bantuan Tenaga Kerja. Diduga kuat masih banyak jenasah yang terkubur, dan dikabarkan jenasah asal warga portugal, Australia, dan warga Timor-Leste, yang diduga dibunuh oleh pasukan Jepang pada Perang Dunia ke II.
Gonzaga menjelaskan, tes DNA terhadap jasad-jasad itu dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan tes darah untuk mengetahui identitas jasad. Adapun tahap kedua untuk mengetahui asal jasad, usia jasad, dan alasan kematian mereka.
Pertama kali kuburan massal itu ditemukan pada 11 Juni 2012 lalu ketika petugas menggali tanah untuk menanam pipa air mancur di halaman kantor Xanana. Sebanyak 13 jasad manusia ditemukan dalam satu kuburan.
Pertemuan Kamis lalu oleh petinggi partai koalisi pimpinan Xanana Gusmao membicarakan soal struktur pemerintah baru dan ketua parlamen belum ada keputusan. Pertemuan dilanjutkan Jum'at 27 Juli 2012.
Sekretaris umum partai Congresu Nasional Rekonstrusaun Timor (CNRT) Dionisio Babo mengatakan partai koalisi telah membentuk dua tim. Tim pertama, menyusun struktur pemerintah sementara, kedua, membicarakan soal kandidat ketua parlamen.
Kemudian, kata Babo hasilnya akan diajukan ke petinggi partai koalisi, seperti CNRT pimpinan Xanana Gusmao, Partai Demokrat pimpinan Fernando La Sama de Araujo, dan FRENTI Mudansa pimpinan Jose Luis Guterres untuk dibahas kembali.
Ditambahkan, keputusan terakhir akan diambil oleh perdana menteri Xanana Gusmao. “Keputusan terakhir diambil perdana menteri (Xanana), siapa yang Xanana mau diajak kerja sama,”ucap Babo lewat telepon seluler kepada TEMPO Jum'at malam 27 Juli 2012.
Soal permintaan petinggi FRETILIN masuk pemerintah, kata Babo semuanya diputuskan oleh Xanana.
Menurut Babo, kemungkinan besar sudah ada keputusan paling akhir pada Minggu besok. Pasalnya pada Senin 30 Juli 2012, parlamen baru mulai bersidang pleno.
Kemudian, pelantikan perdana menteri dan anggota pemerintah dilakukan pada 8 Agustus 2012.
Sesuai pantaun TEMPO, Sejauh ini situasi di Timor-Leste berjalan normal.
JOSE SARITO AMARAL (DILI)