TEMPO.CO, Sofia - Israel bersumpah akan membalas Iran untuk pengeboman yang menewaskan sedikitnya delapan orang di sebuah bus penuh turis Israel di Bulgaria. Pengeboman itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan yang dikaitkan dengan Iran yang menargetkan Israel dan orang Yahudi di luar negeri.
Iran telah membantah terlibat serangan macam itu di masa lalu. Namun pemerintah Iran tidak mengomentari serangan Rabu 18 Juli 2012. Serangan ini dikhawatirkan akan meningkatkan "perang gelap" antara dua negara ini.
Presiden Barack Obama menyebut insiden itu sebagai "serangan teroris barbar" dan menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menemukan sang pelaku.
Ledakan ini terjadi di atas bus dekat bandara di kota resor di Laut Hitam, Burgas, sekitar 400 kilometer (250 mil) timur ibu kota Bulgaria, Sofia. Saat itu, rombongan turis Israel baru saja tiba dengan penerbangan carteran dari Tel Aviv dan membawa 154 orang, termasuk delapan anak.
Asap hitam mengepul ke langit dari bus sesaat setelah bom meledak. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan sedikitnya tujuh orang tewas. "Kami berada di pintu masuk bus dan dalam beberapa detik kami mendengar ledakan besar," kata Gal Malka, seorang remaja Israel yang terluka.
Kota wisata telah menjadi tujuan wisata populer dalam beberapa tahun terakhir untuk Israel, terutama untuk lulusan SMA sebelum mereka masuk wajib militer.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan yang melukai 30 orang itu. Akan tetapi, kecurigaan segera jatuh pada Iran dan sekutunya di Lebanon, kelompok gerilyawan Hizbullah.
"Semua poin menunjukkan ke Iran," kata Netanyahu. "Hanya dalam beberapa bulan terakhir, kami telah melihat upaya Iran untuk menyerang Israel di Thailand, India, Georgia, Kenya, Siprus dan beberapa tempat lain."
Ia menyatakan serangan teror Iran kini menyebar di seluruh dunia. "Israel akan menanggapi dengan penuh kekuatan untuk teror Iran ini."
Serangan Bulgaria datang persis 18 tahun setelah pemboman sebuah pusat komunitas Yahudi di Argentina yang menewaskan 85 orang. Sebuah penyelidikan di Argentina waktu itu menyimpulkan Iran berada di balik serangan itu. Selain itu, Israel menuduh Iran berada di balik serangkaian serangan di Eropa, Asia, dan Afrika dalam beberapa bulan terakhir.
AP | TRIP B
Berita Terpopuler:
Demi Fans Muslim, Madrid dan Barca Revisi Logo
Yoris : Jika Kalla Dipecat, Golkar Hancur
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan
Pelacur dan Mucikari Demo Kantor DPRD
Indonesia Akan Miliki 75 Pencakar Langit
Nissan Juke Indonesia Kena Recall
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla