TEMPO.CO, Washington - Senat Partai Republik memblokir legislasi untuk sanksi ekonomi baru pada sektor minyak Iran pada Kamis. Alasannya, mereka perlu lebih banyak waktu untuk mempelajari RUU. Ini adalah sebuah langkah mengejutkan yang menarik kemarahan dari Partai Demokrat yang ingin persetujuan menjelang pembicaraan nuklir pekan depan.
"Saya merasa tersentak," kata pemimpin Partai Demokrat di Senat, Harry Reid. Partai Republik mengatakan mereka tidak bisa segera menyetujui RUU itu.
Anggota Senat Republik, Mitch McConnell, mengatakan pemimpin senat dari partainya tidak menerima draf RUU itu sampai larut malam Rabu dan diperlukan lebih banyak waktu untuk memastikan hal itu.
"Saya tidak berpikir akan ada yang marah terkait hal ini," katanya. "Mengapa kita tidak bisa menenggang perbedaan dan meloloskan resolusi?"
Sanksi Iran secara politik populer dan menarik dukungan luas dari kedua kubu. Senator dari kedua partai mengatakan mereka masih mengharapkan sanksi akan diloloskan, meskipun waktunya belum jelas.
Sanksi-sanksi yang dimaksudkan antara lain untuk menutup semua transaksi keuangan dengan perusahaan minyak dan tanker Iran. Minyak adalah sumber devisa utama Teheran.
Sanksi diberikan terkait program nuklir Iran. Meskipun mereka berkeras nuklir dikembangkan untuk tujuan damai, AS dan Eropa menuding negara ini tengah membangun bom atom.
TRIP B | REUTERS