TEMPO.CO , London -Puluhan ribu polisi dan sipir penjara turun ke jalan-jalan London, Kamis 10 Mei 2012, bersama sekitar 400 ribu pegawai sektor publik lainnya dalam protes akbar atas kebijakan pemangkasan anggran.
Para pegawai, meliputi perwira polisi dan staf imigrasi hingga para penasehat , terlibat dalam gelombang demonstrasi. Mereka dipicu oleh para menteri yang mendesak dengan reformasi kontroversial.
Menteri Kantor Kabinet Francis Maude mencoba memahami semangat mereka, menggambarkan pemogokan sebagai "sia-sia" dan berkukuh bahwa perundingan atas pensiun tidak akan dibuka lagi.
"Perdana Menteri, bertindaklah lebih keras ketimbang kata-kata," ujar serikat Federasi Polisi dalam iklan sehalaman penuh di beberapa harian nasional, Kamis.
"Para polisi mengendus bahwa pemerintah memotong anggaran polisi hingga 20 persen, privatisasi kebijakan utama dan mendorong terus dengan reformasi yang melukai polisi yang bisa menggoyahkan keselamatan publik," ujar serikat itu.
Konservatif dan partner yunior Demokrat Liberal sudah menyerukan untuk melanjutkan rencana pemangkasan yang tidak populer meskipun kedua partai terluka parah dalam pemilihan dewan-dewan lokal pekan lalu di tengah kemerosotan bahwa negeri itu telah jatuh ke arah resesi setelah dua tahun menerapkan pemotongan belanja drastis.
"Rencana penghematan (Menteri Keuangan) George Osborne mulai menyakiti semua orang," kata Gail Cartmail, Asisten Sekretaris Jendral Serikat Buruh Inggris, Unite.
Nick Herbert, menteri yang bertugas dalam polisi, membela tindakan-tindakan pemerintah. "Sangat penting bahwa keputusan-keputusan sulit diambil untuk berurusan dengan defisit dan layanan polisi, perwira polisi, saya takut, tidak dapat membebaskan dari itu. Sayat benar-benar tidak mengira bahwa hal ini akan menjadi adil," cetus Herbert kepada Sky News, hari ini.
Daily Mail | Reuters | Dwi Arjanto