TEMPO.CO , BEIJING: – Drama politik Cina-Amerika Serikat yang melibatkan aktivis buta Chen Guangcheng semakin panas. Kamis 3 Mei 2012 Chen menyatakan dirinya ingin meminta suaka politik ke Amerika. Pernyataan ini seiring dengan pertemuan tingkat tinggi antara delegasi politik dan ekonomi Cina dan Amerika, yang dipimpin Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
"Harapan saya saat ini adalah bertolak ke Amerika bersama keluarga menggunakan pesawat Hillary Clinton," kata Chen, yang tengah dirawat di Rumah Sakit Chaoyang, melalui telepon kepada wartawan Melinda Liu dari The Daily Beast.
Chen memang berubah pikiran. Semula ia hendak bertahan di Cina dan tinggal bersama keluarganya di Kota Tianjin, 40 menit dari Beijing. Kepada CNN, Chen mengatakan dirinya baru mengetahui bahwa istrinya, Yuan Weijing, sempat diikat di kursi selama dua hari oleh polisi ketika ia melarikan diri.
"Keamanan kami terancam. Jika Anda bisa berbicara kepada Hillary, saya berharap dia membantu seluruh keluarga saya meninggalkan Cina," ujar Chen. Seorang pejabat Amerika pun telah menyatakan akan membantu agar harapan Chen dapat terwujud. Namun, hingga berita ini diturunkan, pejabat Amerika tidak diperkenankan menemui Chen di rumah sakit.
Fakta ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak mengenai komitmen pemerintah Cina yang menjamin pejabat Amerika dapat menemui Chen kapan saja. Adapun mengenai keinginan Chen untuk eksil, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin, mengatakan pihaknya belum memperoleh informasi.
WASHINGTON POST | CNN | NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI A