TEMPO.CO, Brussels - Sebuah masjid di kawasan permukiman muslim di ibu kota Belgia, Brussels, terbakar dan menyebabkan seorang meninggal dan melukai lainnya.
"Seorang diduga pelaku (pembakaran) ditangkap di tempat kejadian perkara," kata juru bicara kepolisian, Marrie Verbeke, kepada kantor berita AFP, Senin waktu setempat, 12 Maret 2012.
Dia menambahkan, korban meninggal akibat menghirup asap. "Seluruh bangunan masjid ludes terbakar."
Stasiun televisi publik, RTBF, dalam siarannya menyebutkan korban tewas diidentifikasikan berusia 47 tahun. Dia seorang imam masjid dengan 50 jemaah. Ketika api berkobar, sang imam berada di luar masjid Syiah.
Keterangan tersebut dibenarkan kepolisian. Polisi mengatakan mereka menerima panggilan darurat pada pukul 06.45 petang waktu setempat. Selanjutnya mereka mengeluarkan jenazah 45 menit kemudian.
Mengutip keterangan saksi mata lainnya, Verbeke, mengatakan korban diduga adalah seorang pria yang terjebak dalam kobaran api di dalam gedung, namun tak ada keterangan detail lainnya tentang korban. Wali Kota Anderlecht, Vincent Van Goidsenhoven, seperti dikutip kantor berita Belga, mengatakan kebakaran masjid diduga akibat lembaran bom molotov.
Beberapa waktu lalu, seorang imam masjid di Brussels tewas pada 1989 ketika seorang pria kelahiran Saudi, Abdullah Muhammd al-Ahdal, tewas ditembak seorang pria yang ada di dalam masjid. Pelaku pembunuhan mengaku sebagai seorang pro-Iran dari kelompok militan di Libanon. Ia menuduh korban seorang moderat yang menolak "hukuman mati" yang dijatuhkan Iran terhadap penulis Salman Rushdie.
AL JAZEERA | CHOIRUL