TEMPO.CO, London - Ingat Perang Falkland--kerap juga disebut juga Malvinas--tahun 1980-an? Perang yang melibatkan Inggris dan Argentina dalam memperebutkan pulau yang diklaim keduanya itu disebut-sebut bisa terulang kembali.
Harian The Telegraph melaporkan kapal perang angkatan laut yang paling canggih sedang dikirim ke Atlantik Selatan. "Ini salah satu langkah yang akan mengirimkan pesan yang kuat pada Argentina," tulis media terkemuka Inggris ini.
HMS Dauntless, nama kapal itu, akan tiba di Kepulauan Falkland dalam beberapa minggu mendatang. Kapal ini dipersenjatai dengan rudal yang bisa "menghancurkan semua pesawat tempur Amerika Selatan apalagi Argentina," kata salah satu sumber di Angkatan Laut.
HMS Dauntless adalah kapal perusak anti-pesawat dan anti-balistik yang paling canggih di dunia. Kapal ini dilengkapi dengan 48 rudal Sea Viper dan radar Sampson yang lebih canggih dari kontrol lalu lintas udara di Bandara Heathrow dan dapat melacak puluhan sasaran sekaligus.
"Dauntless dapat menembak jatuh pesawat tempur Argentina begitu mereka lepas landas dari pangkalan udara mereka," kata sumber lain di Angkatan Laut. "Ini akan memberikan Buenos Aires jeda untuk berpikir serius."
Ketegangan antara Inggris dan Argentina atas pulau-pulau Atlantik Selatan yang disengketakan meningkat lagi sebagai peringatan ke-30 kemenangan Inggris dalam perang itu. Selain itu, pengeboran oleh perusahaan minyak Inggris di perairan sekitar pulau-pulau itu juga "mengganggu" Argentina.
Pejabat Kementerian Luar Negeri untuk wilayah Amerika Latin, Jeremy Browne, mengunjungi pulau-pulau pada bulan Juni untuk mengambil bagian dalam peringatan perebutan kembali Falkland dari pendudukan pasukan Argentina. Pangeran William, urutan kedua pewaris tahta Inggris, juga akan berkunjung ke pulau itu sebagai pilot helikopter SAR. Argentina menganggapnya sebagai bentuk provokasi.
Browne mengatakan ia berharap selama seminggu kunjungannya tidak akan mengganggu Argentina, yang telah menuduh Inggris bertindak provokatif dengan mengumumkan bahwa Pangeran William, urutan kedua dalam baris ke takhta Inggris, akan dikerahkan ke pulau tahun ini sebagai pencarian dan RAF penyelamatan pilot helikopter.
Inggris menguasai pulau, sekitar 300 mil (480 km) di lepas pantai selatan Argentina, sejak 1833. Pada tahun 1982, Inggris mengirim pasukan angkatan laut dan ribuan tentara untuk merebut kembali pulau-pulau itu setelah pasukan Argentina mendudukinya. Sebanyak 650 orang tentara Argentina dan 255 tentara Inggris tewas dalam konflik 10 minggu itu.
David Cameron menyatakan bahwa kedaulatan atas pulau-pulau ini bukan untuk negosiasi. Sebelumnya, Presiden Argentina, Cristina Fernandez, menyatakan Inggris adalah sebuah "kekuatan kolonial yang mengalami kemunduran" karena menolak mengadakan pembicaraan atas pulau-pulau itu.
Browne mengatakan ada ruang untuk hubungan yang "lebih produktif" antara Inggris dan Argentina di berbagai bidang, seperti perdagangan, perubahan iklim, dan kerja sama ekonomi, termasuk dalam kelompok G20. Namun, ia tak akan mengorbankan rakyatnya di Falkland denu "hubungan baik" dengan Argentina.
TRIP B | TELEGRAPH
Berita Terpopuler Lainnya
Pengguna iPad Rentan Sakit Leher
Dampak Badai Iggy bagi Indonesia
Menu Rahasia Paus Pembunuh di Laut Arktik
Comcast dan Google Perang Lobi SOPA-PIPA
Pengakuan Madonna Soal Celana Dalamnya