TEMPO Interaktif, Pengadilan Prancis menjatuhkan hukuman seumur hidup pria kelahiran Venezuela yang dikenal sebagai "Carlos the Jackal", pelaku empat serangan mematikan di Prancis pada 1980-an.
Carlos yang bernama asli Ilich Ramirez Sanchez sebelumnya menjalani hukuman seumur hidup di penjara Prancis karena melakukan tiga kejahatan pada 1975.
Setelah itu bekas proklamator revolusi ini kembali digiring ke dalam kerangkeng besi enam bulan kemudian setelah dia ditangkap polisi lantaran melakukan serangan mematikan di Prancis pada 1982 dan 1983.
Pria 62 tahun ini didakwa sebagai otak di belakang empat serangan mematikan, dua kali di dalam gerbong kereta api, sekali di stasiun kereta api, dan satu kali di jalanan Paris yang menewaskan 11 orang dan melukai 200 lainnya.
Berdasarkan sejumlah kekejamannya, Kamis, 16 Desember 2011, pengadilan menjatuhkan empat hukuman dan mengirimnya ke penjara untuk menjalani hukuman seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat setelah menjalani 18 kurungan penjara.
Jaksa penuntut umum mengatakan dia menyerang polisi yang menangkap dua kelompok gengnya dengan bom, termasuk membunuh kekasihnya, serta dianggap membahayakan masyarakat umum, sehingga pantas dihukum seumur hidup.
Pada kesempatan memberikan pembelaan selama lima jam, Ramirez menjelaskan, "Saya merupakan arsip hidup, orang-orang yang sepantaran dengan saya sudah meninggal dunia." Pada akhir pembelaan, dia membaca teks kenangan panjang tentang pemimpin Libya Muammar Qadhafi. "Pria ini melakukan semua hal tentang revolusi," ucap dia sembari menitikkan air. Dia berujar, "Hidup Revolusi!"
AL JAZEERA | CHOIRUL