TEMPO Interaktif, Washington - Amuk badai Irene di pesisir timur Amerika Serikat membuat Presiden Barack Obama mengakhiri liburannya dan mengumumkan keadaan darurat untuk tiga wilayah New York, Nort Carolina, dan Virginia. Obama mengatakan, badai Irene bisa menjadi badai bersejarah.
"Semua dari kita harus mewaspadai badai ini dengan serius" kata Obama seperti dilansir The Sun, Minggu 28 Agustus 2011. "Jangan menunggu, jangan menunda. Kita semua harus siap untuk yang terburuk."
Tiga hari terakhir, sejak Jumat 26 Agustus 2011 hingga Minggu 28 Agustus, Badai Irene telah mengobrak-abrik wilayah Amerika. Setelah menghantam North Carolina, Sabtu 27 Agustus lalu, giliran kota terbesar Amerika, New York dihajar air bah.
Sebelumnya, badai itu melewati sejumlah wilayah di sepanjang pantai timur Amerika Serikat. Meski kekuatannya menurun menjadi 120 kilometer per jam dan sempat mencapai 180 kilometer per jam di North Carolina dan membuat warga setempat kocar-kacir.
Seperti dilansir Daily Mail, ratusan ribu warga New York dipaksa mengungsi, termasuk mereka yang tinggal di Manhattan, kawasan elite pusat bisnis kota yang tak pernah tidur itu. Di situ, sekitar 200 ribu warga mengalami pemadaman listrik.
Pusat kota, pusat belanja, restoran, tempat wisata, pertandingan olahraga, konser musik, teater broadway, sementara cuti alias dibatalkan. Terhitung Sabtu siang, semua sistem transportasi di New York, dihentikan sementara, termasuk subway yang diakses dari 468 stasiun dan ribuan bus yang melayani rute di sekitar pusat kota New York, Manhattan, maupun wilayah lainnya.
Dua bandara udara di New York, yaitu John F Kennedy International Airport dan La Guardia, ditutup, baik untuk penerbangan datang maupun keberangkatan.
Presiden Obama sendiri tengah memantau penanganan bencana di pusat krisis bersama para stafnya, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Homeland Security Janet Napolitano.
Seperti diberitakan Associated Press, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta mengatakan, sekitar 101.000 pasukan Garda Nasional sudah dipersiapkan membantu menangani bencana.Pentagon sendiri sudah mempersiapkan 225 truk yang berisi logistik penting yang dibutuhkan warga nantinya.
Truk-truk yang disiapkan di Fort Bragg, Carolina Utara, ini memuat bahan logistik seperti makanan, air dan generator listrik serta bermacam-macam kebutuhan lainnya. Sebanyak 18 helikopter juga diterbangkan ke wilayah pesisir timur guna memberikan bantuan gawat darurat.
WDA | DAILY MAIL | AP | AFP | THE SUN