TEMPO Interaktif, Phonm Penh - Seorang blogger keturunan Prancis-Vietnam dijatuhi hukuman tiga tahun penjara oleh pengadilan Vietnam karena didakwa subversi. Menurut majelis hakim di Ho Chi Minh, tulisan Pham Minh Hoang berjudul "Potret Muram Negara" yang dimuat di dunia maya dianggap memusuhi negara. Karena itu dianggap layak dihukum penjara.
Hoang, 56 tahun, mengakui hingga kini masih bergabung dengan kelompok oposisi, Viet Tan. Namun tulisan-tulisannya yang selama ini ditampilkan bukan dimaksudkan untuk memusuhi siapa pun termasuk negara.
Menurut para aktivis hak asasi manusia, pemerintah Vietnam telah memenjarakan lusinan orang yang gemar mengkritik pemerintah. Bahkan Menteri Luar Negeri Prancis tak kalah keras mengkritik vonis yang dikeluarkan oleh pengadilan Vietnam. "Kasus yang menimpa Hoang perlu mendapatkan perhatian serius," komentarnya.
Keluarga Hoang segera melayangkan banding atas hukuman yang dijatuhkannya. Istrinya, Le Thi Kieu Oanh, mengatakan, "Saya terkejut mendengar keputusan pengadilan. Saya kehilangan harapan, namun sebagai seorang istri saya akan berjuang hingga akhir hayat," katanya.
Hoang yang telah menulis 33 artikel dengan nama samaran Phan Kien Quoc tak mengerti kalau apa yang dilakukannya melanggar hukum. "Seluruh tulisan saya tak ditujukan untuk menyerang siapa pun," ujarnya di pengadilan. "Saya hanya melihat ada sesuatu yang negatif di masyarakat. Untuk itu saya pikir pemerintah perlu membuka koridor demokrasi lebih luas."
Menurut pengacaranya, Hoang hanya ingin mengekspresikan haknya untuk berbicara bebas sebagaimana yang diperoleh di Prancis. "Di sana ada pendidikan untuk masyarakat."
CA