Shin menjelaskan para peretas Cina dengan mudah masuk ke jaringan komputer Kementrian Pertahanan Korea Selatan. Padahal pembelian pesawat mata-mata dari Amerika itu, kata Shin, ditujukan untuk menambah angkatan bersenjata Korea Selatan paska serangan dari Korea Utara. Korea Selatan menganggarkan dana sebesar US$ 51 juta setara Rp. 450 miliar.
Selain Korea Selatan, ternyata Jepang pun berencana membeli pesawat mata-mata serupa kepada Amerika. "Seorang pejabat pemerintah melapor kepada saya,"kata Shin dalam harian Chosun Ilbo hari ini.
Harian Chosun Ilbo pun melaporkan pemerintah masih mendebatkan masalah bobolnya dokumen rahasia Korea Selatan. Namun dibalik itu semua ternyata negara Asia Timur itu khawatir terhadap kemampuan militer negara tetangganya.
Straits Times I Rudy