"Saya memanggil putra-putri Tunisia untuk bersatu mengatasi kesulitan ini," ujar Ghannouchi seperti dikutip Arab News. Dia akan bertindak sebagai penanggung jawab sementara posisi presiden sampai pemilihan umum digelar.
Peralihan kekuasaan ini merupakan ujung dari demonstrasi massal di Ibu Kota Tunis. Sudah sebulan mereka turun ke jalan memprotes pengangguran, represi, dan korupsi. Mereka ingin Ben Ali, 74 tahun, turun, sebelum jabatannya berakhir 2014.
Ketegangan terus melanda Tunis. Bentrokan pengunjuk rasa kontra polisi membuat 78 orang meninggal. Amerika Serikat dan Inggris melarang warganya datang ke negara Afrika yang menggantungkan hidup dari pariwisata itu. Agen perjalanan Thomas Cook sudah mengevakuasi 3.800 turis Inggris, Irlandia, dan Jerman dari negara yang terletak di tepi Laut Tengah itu.
Demonstrasi berlanjut tadi malam. Sekitar 8000 warga berkumpul di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri. Mereka berteriak: "Ben Ali pergilah!", "Ben Ali pembunuh!"
Ben Ali minggat tanpa diketahui tujuannya. Namun kantor berita Arab Saudi memberitakan dia mendarat di Arab Saudi, Sabtu pagi waktu setempat.
Tunisia merupakan kasus pertama demonstrasi jalanan yang berhasil menggulingkan pemimpin negara Arab. "Ini adalah momen penting untuk peralihan rezim," ujar Najib Chebbi, pemimpin oposisi Tunisia. Dia menuntut reformasi hukum dan kebebasan rakyat untuk bersuara.
ARAB NEWS | NEW YORK TIMES | REZA M