Lebih dari 100 dokumen, tertanggal 2004-2010 dan termasuk data dari FBI, memaparkan detil orang-orang yang bekerjasama sama dalam penyelidikan-penyelidikan terorisme atas orang-orang asing yang tampaknya berada di bawah investigasi Jepang. Demikian dilaporkan media massa di Jepang.
Juru bicara pemerintah, Menteri Kepala Staf Kabinet Yoshito Sengoku, dalam sebuah konferensi pers reguler menyatakan, “Itu sesuatu yang telah diselidiki oleh Badan Polisi Nasional dengan energi yang signifikan. Saya lebih baik menunggu hasil investigasinya.”
Sengoku menambahkan bahwa pemerintah yakin kebocoran, dilaporkan via perangkat lunak berbagi file, “Tak akan berpengaruh terhadap keamanan untuk APEC”. Dia merujuk KTT APEC pekan depan yang dituanrumahi oleh Jepang.
Menurut Kyodo News, dokumen-dokumen itu termasuk didalamnya yang berisi langkah-langkah keamanan yang diambil polisi ketika KTT G-8 digelar di pulau Hokkaido pada 2008.
The Straits Times | dwi a