Juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan kepada Reuters menyebut saat kebocoran masih belum jelas, namun Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah siap untuk membuang sebuah dokumen secepatnya pada Senin atau Selasa, satu kemungkunan muncul dalam pernyataan WikiLeaks sebelumnya.
Masih, orang-orang familiar dengan kebocoran yang akan datang kepada Reuters mereka tak berharap WikiLeaks akan merilis dokumen rahasia untuk setidaknya pekan-penkan mendatang.
Jika terjadi, pembocoran ini akan lebih besar ketimbang rilis pembocoran yang memecahkan rekor atas lebih dari 70 ribu dokumen-dokumen perang Afganistan pada Juli lalu, yang telah memicu perdebatan soal 9 tahun konflik tetapi tidak mengandung keuntungan besar.
Itu adalah pelanggaran terbesar terhadap sejarah militer Amerika Serikat. “Ini adalah tim yang sama yang kami bentuk setelah publikasi (dokumen-dokumen perang Afganistan),” kata Kolonel Lapan, sembari menambahkan bahwa belum jelas berapa banyak dari 120 personel bakal dibutuhkan yang berkontribusi untuk analisa bocornya dokumen perang Irak nanti.
Reuters | The Straits Times | dwi a