TEMPO Interaktif, Johannesburg: Ini cerita di Afrika Selatan, bukan di Indonesia. Mantan Kepala Polisi Afrika Selatan Jackie Selebi dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi pada persidangan di Johannesburg kemarin. Ia terbukti menerima uang sogokan senilai 1,2 juta rand (sekitar Rp 1,5 miliar) dari organisasi penyelundup narkoba di negeri yang tengah menggelar Piala Dunia itu.
Selebi, yang juga bekas Presiden Interpol, membantah tuduhan itu. Dia mengaku tak bersalah dengan mengatakan bahwa tuduhan terhadapnya sengaja dilancarkan oleh para musuh yang ingin menghukumnya karena mengkritik unit elite pemberantas kejahatan, yang kini dibekukan. Unit yang dikenal sebagai Scorpions itu dibekukan pada 2008 setelah mencoba membidik Jacob Zuma dengan tuduhan korupsi sebelum maju dan menjadi Presiden Afrika Selatan.
Hakim Meyer Joffe, saat memberikan amar putusan, menyebutkan Selebi telah memberikan bukti selama persidangan yang menunjukkan "kebencian lengkap atas kebenaran". Meski terbukti korupsi, Selebi dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan mengalahkan keadilan.
Selebi akan menghadapi hukuman penjara 15 tahun, meskipun untuk sementara bebas dengan uang jaminan. Ia akan mengajukan permohonan banding pada sidang 14-15 Juli mendatang.
Jantung tuduhan terhadap Selebi adalah hubungannya dengan penyelundup narkoba yang telah dihukum, Glen Agliotti, yang dituduh berkaitan dengan pembunuhan seorang pengusaha tambang ternama. Jaksa menuduh Agliotti, yang juga informan polisi, mengguyur suap dan hadiah-hadiah kepada para komisioner South African Police Service sebagai uang tutup mata atas perdagangan narkoba.
Para pengacara Selebi mengatakan kliennya adalah korban. Hal itu bagian dari konspirasi lebih besar di balik intrik politik dan tuduhan kronisme selama pemerintahan mantan Presiden Thabo Mbeki. Selebi adalah sekutu dekat Mbeki, pesaing yang dikalahkan Presiden Jacob Zuma.
Jaksa menuduh Agliotti membawa Selebi berbelanja di toko-toko kelas atas di Johannesburg dan London, membayari jas, kemeja, dasi, dan sepatunya. Dia juga membelikan aneka barang buat anak-anak dan istri Selebi, termasuk pacar gelapnya.
Para wartawan mengatakan kasus sembilan bulan itu merupakan salah satu persidangan yang menarik di Afrika Selatan pasca- apartheid.
BBC | AP | dwi arjanto