TEMPO Interaktif, Jakarta -Sedikitnya 10 orang tewas dan 100 luka-luka dalam serangan bom bunuh diri di stadion, Tal-Afar, Irak utara, tempat gerakan perlawanan masih aktif. Kepolisian Tal-Afar mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di dalam kendaraan dekat stadion sepakbola dan saat itu sedang berlangsung pertandingan.
Penonton yang berdiri di dekat pintu masuk paling terkena dampak ledakan. Sejumlah saksi mata mengatakan ledakan bom pertama kemudian diikuti dengan sedikitnya satu ledakan lainnya. Sebelum serangan di Tal-Afar, pada Senin terjadi serangkaian serangan di terkoordinasi dan penembakan di sejumlah tempat yang menewaskan 100 orang.
Sebuah situs internet yang ada kaitannya dengan Al-Qaida di Irak mengumumkan telah mengisi posisi militan senior yang tewas dalam operasi bersama pasukan Amerika dan Irak bulan lalu.Kelompok tersebut memperingatkan akan ada "hari-hari kelam penuh darah".
Bagi banyak kalangan serangan-serangan terbaru ini mengukuhkan ketakutan bahwa kebuntuan politik yang berlangsung selama dua bulan lebih mempunyai andil dalam menimbulkan kekerasan.
Komisi pemilihan umum Irak juga baru mengumumkan telah selesai menghitung sebagian kertas suara pemilihan parlemen yang digelar Maret. Hasil akhir penghitungan masih harus disesuaikan sebelum dilakukan negosiasi pembentukan pemerintah.
Komisi pemilihan memerlukan waktu sebelas hari untuk melakukan penghitungan secara manual sebanyak dua setengah juta suara di Baghdad dan sekitarnya. Seorang juru bicara komisi pemilihan mengatakan hasil penghitungan akan diumumkan Senin (17/5).
BBC | ANGIOLA HARRY