Pengumumannya dikeluarkan di tengah perebutan antara dia dan Partai Konservatif, untuk mendapatkan dukungan Partai Demokrat Liberal (Lib Dem) menjalankan pemerintahan. Kehadiran Brown sebagai pemimpin Buruh dilihat penghalang Lib Dem untuk mendukung Buruh.
Konservatif bereaksi dengan mengajukan "tawaran final" kepada Lib Dem untuk melaksanakan referendum mengenai pengubahan cara pemberian suara ke sistem alternative vote (cara baru pemungutan suara yang dianggap Lib Dem lebih adil dan lebih representatif). Sekarang ini sudah didapat kejelasan bahwa Lib Dem ingin berkoalisi penuh baik dengan Buruh maupun Konservatif.
Dalam pernyataannya, Brown mengatakan Inggris menganut sistem parlementer bukan presidensial, dan mengatakan akan ada "mayoritas progresif" pemilih. Ia mengatakan, jika kepentingan nasional akan terselenggarakan lewat koalisi antara Lib Dem dan Buruh, dia akan "melepaskan tugas untuk membentuk pemerintahan".
Tetapi dia menambahkan, tidak ada satu pun partai yang merebut mayoritas mutlak dalam pemilihan umum di Inggris dan, sebagai pemimpin Buruh, dia harus menerima itu sebagai sikap pemilih terhadap dirinya.
"Saya tidak akan berperan dalam pemilihan ini, dan saya tidak mendukung calon mana pun," ungkap Gordon Brown. "Karena itu, saya bermaksud meminta Partai Buruh agar menyiapkan proses yang diperlukan untuk memilih pemimpin partai."
Brown berharap pemilihan pemimpin itu akan rampung pada waktu yang memungkinkan pemimpin baru duduk di posisinya pada saat konferensi Partai Buruh. "Saya tidak akan berperan dalam pemilihan ini, dan saya tidak mendukung calon mana pun."
Pemimpin Lib Dem, Nick Clegg, meminta perundingan resmi dengan Buruh. Dia mengatakan, adalah "masuk akal dan demi kepentingan nasional" untuk menyambut positif permintaan itu.
Sebelum didapat kabar bahwa tim perunding Lib Dem, yang selama beberapa hari berunding dengan Konservatif, juga telah bertemu dengan para tokoh senior Buruh secara pribadi.
BBC | ANGIOLA HARRY