Peristiwanya, saat itu pasukan NATO melakukan patroli bersama tentara Afganistan memasuki rumah di distrik Gardez, 12 Februari, yang dipercaya dalam rumah tersebut terdapat beberapa pejuang bersenjata.
Tak lama kemudian, mereka membunuh dua pria karena membawa senjata. Belakang baru diketahui ternyata mereka bukan pejuang-pejuang Taliban.
"Kami baru tahu kalau pria-pria itu ingin melindungi keluarganya," ujar Brigadir Jenderal Eric Tremblay, juru bicara NATO, Senin waktu setempat. Tiga perempuan tewas dalam tragedi penembakan itu, tambahnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL