"Prasangka-prasangka dan rasa bersalah pribadi menjadi tanggung jawab kolektif dan rasa bersalah kolektif mengingatkanku pada aspek-aspek anti-Yahudi yang memalukan," kata Pastur Cantalamessa mengutip isi surat seorang teman Yahudi-nya itu dalam misa yang diikuti Paus. Kata Cantalamessa, temannya itu, "mengikuti dengan rasa jijik kekerasan dan serangan yang terpusat pada gereja dan Paus".
Direktur Hubungan Lintas Agama Komite Yahudi Amerika Rabi Gary Greenbaum menyebut ucapan Cantalamessa itu sebagai sebuah kemalangan dalam berbahasa. Menurut dia kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan sejumlah oknum pastur di beberapa gereja di dunia tak bisa disamakan dengan kekerasan kolektif yang menewaskan lebih dari 6 juta Yahudi.
"Kekerasan kata-kata [terhadap gereja dan Paus] tak berujung pada kematian dan pembantaian," kata Rabi Greenbaum. "Tapi, barangkali, pembunuhan karakter." Hal senada juga diungkapkan Wakil Presiden Perkumpulan Korban Selamat Holocaust di Amerika Serikat Elan Steinberg. "Sungguh malang Romo Cantalamessa," kata Steinberg. "Sikap bela diri Vatikan itu menyakitkan. Kami sungguh kecewa."
Jurubicara Vatikan Romo Federico Lombardi pun buru-buru meluruskan. Katanya pernyataan Romo Cantalamessa tersebut tak bukan pernyataan resmi Tahkta Suci Vatikan. "Pernyataan itu tak bisa diterjemahkan sebagai pernyataan resmi Vatikan," ujar Romo Lombardi. Apa boleh buat, beberapa kelompok Yahudi justru mendesak Paus meminta maaf atas pernyataan penasihatnya itu.
AP | REUTERS | ANDREE PRIYANTO